Thursday, July 3, 2014

Lawang Sewu yang Tidak Lagi Terkesan Mistik

Hari pun beranjak sore ketika bus Trans Semarang yang saya tumpangi memasuki kawasan Jalan Pemuda yang terkenal dengan area perkantoran dan perdagangan di pusat Kota Atlas. Saya pun turun di salah satu halte tak jauh dari SMA N 3 Semarang, kemudian lanjut berjalan kaki menuju bangunan Lawang Sewu yang menjadi salah satu ikon Kota Lunpia ini. Hujan rintik perlahan turun menemani langkah kaki menyusuri sepanjang trotoar yang sangat nyaman bagi pejalan kaki. 


Bangunan Lawang Sewu merupakan salah satu gedung peninggalan Belanda yang kini menjadi cagar budaya dan dimanfaatkan sebagai salah satu tujuan wisata. Bangunan yang dahulu digunakan sebagai kantor Nederlands Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), yaitu Perusahaan Kereta Api Swasta milik Belanda pada masa kolonial. Setelah penjajahan Belanda, gedung ini sempat digunakan sebagai penjara bawah tanah oleh tentara Jepang, lokasi Pertempuran 5 Hari di Semarang antara pemuda AMKA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan tentara Kempetai dan Kidobutai di bawah komando Jepang, serta pernah juga digunakan untuk kantor pemerintahan pasca kemerdekaan. Saat ini pengelolaan bangunan Lawang Sewu di bawah naungan PT Kereta Api Indonesia.

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com