Tak hanya keindahan alamnya saja yang mempesona, Bromo pun memiliki event musik tahunan yang menyajikan nuansa lain dari sebuah pagelaran musik.
Panggung musik terbuka dengan hiasan rentetan bambu sebagai latar belakangnya, dipadu dengan pemandangan perbukitan khas daerah pegunungan menyambut kedatangan para penonton yang ingin menikmati alunan musik jazz sore itu. Sinar matahari pun perlahan sirna diterjang kabut yang sesekali datang menyambut. Udara dingin yang menusuk kulit pun seolah tak menjadi penghalang bagi penikmat musik jazz untuk datang ke acara dengan suasana panggung terbuka. Semakin malam, kursi penonton di tribun pun semakin dipadati oleh para penikmat musik. Tua, muda, bahkan hingga anak-anak pun datang membaur demi menikmati alunan jazz bernuansa etnik yang dilantunkan oleh musisi ternama tanah air.
Panggung musik terbuka dengan hiasan rentetan bambu sebagai latar belakangnya, dipadu dengan pemandangan perbukitan khas daerah pegunungan menyambut kedatangan para penonton yang ingin menikmati alunan musik jazz sore itu. Sinar matahari pun perlahan sirna diterjang kabut yang sesekali datang menyambut. Udara dingin yang menusuk kulit pun seolah tak menjadi penghalang bagi penikmat musik jazz untuk datang ke acara dengan suasana panggung terbuka. Semakin malam, kursi penonton di tribun pun semakin dipadati oleh para penikmat musik. Tua, muda, bahkan hingga anak-anak pun datang membaur demi menikmati alunan jazz bernuansa etnik yang dilantunkan oleh musisi ternama tanah air.
Jazz Gunung, sebuah pagelaran musik jazz tahunan yang mengambil lokasi di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut dengan latar belakang keindahan perbukitan daerah pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Bayangkan betapa dinginnya lokasi tersebut, namun alunan musik jazz seolah menghangatkan suasana panggung di Java Banana Bromo sore hingga malam itu. Jazz Gunung tahun ini diadakan selama dua hari berturut-turut, mulai dari tanggal 21 - 22 Juni 2013. Gelaran musik Jazz Gunung tahun ini sudah menginjak tahun kelima penyelenggaraannya.
Tidak seperti pagelaran musik jazz kebanyakan dengan kesan kaku dan eksklusif, Jazz Gunung menawarkan nuansa lain dari sebuah kemasan pagelaran musik bergenre satu ini. Kesan kaku dibuat mencair dengan balutan humor dari guyonan yang dilontarkan oleh pembawa acara seperti Alit, Gundi, dan juga mas Butet Kertaradjasa. Well, walaupun saya mendapat tiket terusan dua hari, namun saya baru bisa menikmati acara di hari kedua karena ada tugas kampus yang tidak bisa saya tinggalkan.
Sebagai penampilan pembuka sore itu diisi oleh Tahez Komez, sebuah band dari Rompok Bolong Malang Jazz Community. Lagu-lagu syahdu pun mereka dendangkan, kemudian beralih membawakan lagu-lagu daerah seperti "Jaranan" yang mereka aransemen ulang. Lagu "Jaranan" mereka bawakan dengan cukup interaktif dengan penonton, menjadikan suasana cukup semarak sore itu. Penampilan selanjutnya adalah Grup Kramat Madura, sebuah grup musik tradisional asal Madura. Penampilan mereka meriah, mulai dari seragam hingga musik tradisional yang mereka bawakan.
Kulkul Band, menjadi penampil pertama pada termin berikutnya. Band yang memadukan musik jazz dengan alat musik tradisional Bali ini tampil cukup memukau dan interaktif. Ring of Fire, grup yang digawangi oleh Djaduk Ferianto, Idang Rasjidi, dan musisi cantik asal Amerika, Jen Shyu menjadi penampil berikutnya. Grup ini memadukan musik jazz dengan musik tradisional, khususnya musik tradisional Jawa, mengingat domisili grup ini berasal dari Yogyakarta. Bulan purnama perlahan datang seolah sedang mengintip keadaan, namun perlahan sirna tertutup oleh kabut gunung yang tiba-tiba datang. Alunan musik modern berpadu dengan musik tradisional yang dimainkan menghasilkan sebuah alunan harmoni yang apik dan memberikan nuansa yang segar di dalam bermusik. Seolah memberikan energi baru bagi siapapun yang berada di panggung Java Banana malam itu.
Pada termin terakhir, Rieka Roslan and band membawakan lagu-lagu dengan beat yang cukup cepat seolah "memanaskan" suasana malam yang semakin terasa dingin. Rieka Roslan membawakan lagu dengan sangat interaktif dengan penonton. Lagu-lagu baru maupun lagu lama seperti "Khayalan" seolah membius penonton untuk bernyanyi bersama. Sebagai penutup, Barry Likumahuwa Project, menampilkan musik yang tak kalah interaktif. Musik dengan hentakan beat yang asyik berhasil membius penonton untuk berdiri menari bersama mengikuti alunan musik yang dimainkan.
Well, Jazz Gunung 2013 sukses membius ratusan penonton yang memadati arena tribun. Semakin malam penonton pun semakin memadati arena festival. Tak perduli dengan dinginnya udara pegunungan Bromo-Tengger-Semeru malam itu. Semua orang pun larut dalam alunan musik Jazz Gunung 2013. Salut untuk seluruh panitia dan pemusik yang tampil dalam acara Jazz Gunung 2013 ini.
keterangan :
Tidak seperti pagelaran musik jazz kebanyakan dengan kesan kaku dan eksklusif, Jazz Gunung menawarkan nuansa lain dari sebuah kemasan pagelaran musik bergenre satu ini. Kesan kaku dibuat mencair dengan balutan humor dari guyonan yang dilontarkan oleh pembawa acara seperti Alit, Gundi, dan juga mas Butet Kertaradjasa. Well, walaupun saya mendapat tiket terusan dua hari, namun saya baru bisa menikmati acara di hari kedua karena ada tugas kampus yang tidak bisa saya tinggalkan.
Sebagai penampilan pembuka sore itu diisi oleh Tahez Komez, sebuah band dari Rompok Bolong Malang Jazz Community. Lagu-lagu syahdu pun mereka dendangkan, kemudian beralih membawakan lagu-lagu daerah seperti "Jaranan" yang mereka aransemen ulang. Lagu "Jaranan" mereka bawakan dengan cukup interaktif dengan penonton, menjadikan suasana cukup semarak sore itu. Penampilan selanjutnya adalah Grup Kramat Madura, sebuah grup musik tradisional asal Madura. Penampilan mereka meriah, mulai dari seragam hingga musik tradisional yang mereka bawakan.
Kulkul Band, menjadi penampil pertama pada termin berikutnya. Band yang memadukan musik jazz dengan alat musik tradisional Bali ini tampil cukup memukau dan interaktif. Ring of Fire, grup yang digawangi oleh Djaduk Ferianto, Idang Rasjidi, dan musisi cantik asal Amerika, Jen Shyu menjadi penampil berikutnya. Grup ini memadukan musik jazz dengan musik tradisional, khususnya musik tradisional Jawa, mengingat domisili grup ini berasal dari Yogyakarta. Bulan purnama perlahan datang seolah sedang mengintip keadaan, namun perlahan sirna tertutup oleh kabut gunung yang tiba-tiba datang. Alunan musik modern berpadu dengan musik tradisional yang dimainkan menghasilkan sebuah alunan harmoni yang apik dan memberikan nuansa yang segar di dalam bermusik. Seolah memberikan energi baru bagi siapapun yang berada di panggung Java Banana malam itu.
Pada termin terakhir, Rieka Roslan and band membawakan lagu-lagu dengan beat yang cukup cepat seolah "memanaskan" suasana malam yang semakin terasa dingin. Rieka Roslan membawakan lagu dengan sangat interaktif dengan penonton. Lagu-lagu baru maupun lagu lama seperti "Khayalan" seolah membius penonton untuk bernyanyi bersama. Sebagai penutup, Barry Likumahuwa Project, menampilkan musik yang tak kalah interaktif. Musik dengan hentakan beat yang asyik berhasil membius penonton untuk berdiri menari bersama mengikuti alunan musik yang dimainkan.
Well, Jazz Gunung 2013 sukses membius ratusan penonton yang memadati arena tribun. Semakin malam penonton pun semakin memadati arena festival. Tak perduli dengan dinginnya udara pegunungan Bromo-Tengger-Semeru malam itu. Semua orang pun larut dalam alunan musik Jazz Gunung 2013. Salut untuk seluruh panitia dan pemusik yang tampil dalam acara Jazz Gunung 2013 ini.
keterangan :
- Acara Jazz Gunung ini biasanya diselenggarakan setiap tahun. Selain menikmati alunan musik jazz, Anda pun dapat menikmati keindahan alam pegunungan Bromo-Tengger-Semeru. Tahun depan acara Jazz Gunung direncakan akan diselenggarakan pada bulan Juni atau Juli.
- Untuk informasi lebih lanjut dapat membuka website Jazz Gunung di sini
- Atau Anda bisa mengikuti informasi Jazz Gunung melalui twitter @jazzgunung dan @GoProbolinggo
Thanks To :
Terima kasih kepada @jazzgunung dan @GoProbolinggo untuk tiket terusan gratis melihat acara Jazz Bromo 2013 selama dua hari :)
Mantaaap
ReplyDeletematur nuwun min *salam jabat erat*
Delete