Tuesday, July 26, 2011

Icip-Icip di OMG a.k.a "Omahe Mbok Giyem"


Berawal dari iseng-iseng mengikuti kuis twitter di akun @YogYES,  yang mengadakan kuis dengan hadiah voucher makan di beberapa resto yang cukup terkenal, akhirnya saya beruntung dan memenangkan salah satu voucher makan yang ditawarkan. Lumayan lah kalau beruntung dan menang akan mendapatkan voucher sebesar Rp 50.000,00. Untuk saya ini sih anugerah, biasa lah anak kost kalau mendapatkan makan gratis bisa mengehemat pengeluaran. Setelah mengambil voucher di kantor @YogYES di daerah Kotagede, saya langsung meluncur ke lokasi Omahe Mbok Giyem. Omahe Mbok Giyem ini berlokasi di Bantul, tepatnya di Jalan Kelapa no 18, Badegan, Bantul, Yogyakarta, atau tepatnya telusuri saja Jalan Bantul hingga sampai di pusat Kota Bantul, lalu gang sebelum Samsat Bantul belok ke kiri, masuk ikuti jalan, dan tak jauh dari gang masuk Omahe Mbok Giyem sudah terlihat di kanan jalan.





Restoran ini memiliki desain bangunan seperti rumah Jawa pada umumnya, berada di tengah-tengah perkampungan penduduk sehingga suasana ndeso cukup kental. Menurut saya sih, tempat ini perpaduan suasana Jawa tradisional yang terlihat dari bentuk rumahnya, dipadu-padankan dengan nuansa modern yang terlihat dari furniturenya. Untuk pilihan tempat duduk, Anda dapat memilih di teras, di gazebo sederhana dengan payung-payung gitu, di dalam rumah, atau jika ingin lebih private Anda dapat memilih private room.


Sebagai welcome food disajikan keripik singkong dan air putih. Untuk kali ini karena saya hanya sendiri di sini dan dengan voucher 50K akhirnya saya kalap memesan makanan. Makanan yang saya pesan adalah zuppa soup dan bihun goreng, untuk minuman saya pesan stoop buah dan juice fiber, untuk camilan saya pesan tahu crispy dan untuk hidangan penutup saya memesan banana caramel with ice cream. Kali ini saya memang sengaja tidak memesan nasi agar perut saya tidak terlalu penuh, sekalian memaksimalkan voucher yang saya miliki.

Mari kita review satu per satu :


Untuk zuppa soup menurut saya menu ini paling recomended dari menu-menu yang saya pesan, rasa gurihnya pas, untuk harganya sendiri satu porsi adalah Rp 10.000,00.


Bihun goreng spesialnya lumayan enak sih, tapi kalau menurut lidah saya agak asin, hmm kan lidah orang beda-beda seleranya. Tapi seporsi bihun goreng spesial ini cukup membuat perut terasa penuh. Harga seporsi bihun goreng spesial adalah Rp 15.000,00.


Stoop buah nya lumayan juga, isinya adalah potongan buah melon,  nenas, bengkoang, pepaya, dipadukan dengan sirup sederhana yang terbuat dari gula pasir yang dicairkan, untuk harganya sendiri adalah Rp 7.500,00.


Juice Fiber, yang merupakan jus dengan campuran sayur-sayuran, nenas dan diberi perasan jeruk nipis, rasanya menyegarkan tenggorokan apalagi kalau diminum pas siang-siang. Harga segelas juice fiber adalah Rp 9.000,00.


Tahu crispy, terdiri dari lima buah tahu goreng yang diberi balutan tepung, agak asin menurut saya tapi pas dicocolkan dengan saos yang disediakan. Untuk seporsi tahu crispy harganya adalah Rp 8.000,00.


Banana Caramel With Ice Cream, ini nih hidangan penutup yang juga enak, tapi sayang pas saya makan ice cream nya sudah lumer dan caramelnya sudah mengeras, poor me ! Untuk hidangan yang satu ini harganya adalah Rp 11.000,00 saja.

Menurut saya tempat ini cukup recomended untuk menghabiskan waktu bersantap. Jam buka Omahe Mbok Giyem ini dari jam 9 pagi sampai dengan jam 9 malam. Suasana ndeso yang dipadukan dengan suasana modern cukup membuat betah untuk menghabiskan waktu di resto ini.



Sunday, July 24, 2011

ART JOG 2011, Ada Kepala Bayi Raksasa !



Satu lagi event pameran seni rupa yang diselenggarakan di Yogyakarta, yaitu ART JOG 11 yang diselenggaran di Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 16-29 Juli 2011. Pameran ini merupakan salah satu ajang seni tersebesar yang diselenggarakan karena melibatkan sekitar 165 seniman dengan memamerkan sekitar 241 karya seni. 


Beberapa waktu sebelum penyelenggaraan pameran ini berlangsung, ada yang aneh ketika saya mengunjungi Taman Budaya Yogyakarta (TBY) untuk melihat festival gamelan karena halaman depan gedung TBY ini dibuat lubang yang cukup dalam. Setelah mengunjungi TBY lagi untuk melihat Art Jog 2011 saya baru menyadari bahwa lubang yang digali tersebut ternyata digunakan untuk meletakkan kepala bayi raksasa, menurut saya karena event ini juga bertepatan dengan Hari Anak Nasional mungkin.


Di dalam ruang pameran sendiri ada beberapa karya yang dipamerkan antara lain adalah lukisan, gitar yang dimodifikasi, boneka-boneka, lukisan yang terbuat dari kertas yang dipotong-potong sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah motif, robot, closet yang -maaf- lengkap dengan tinjanya *tapi tinja buatan kok* 


Ada pula disediakan beberapa LCD TV lengkap dengan headsetnya untuk menyaksikan episode Toni Blank, saya tidak begitu tahu sih, tapi menurut teman saya ini film pendek cukup populer di Jogja dan sempat booming di jejaring sosial Facebook. Lumayan seru dan menghibur juga melihat Art Jog ini, walau beberapa karya cukup abstrak dan saya tidak bisa memahaminya.





Saturday, July 23, 2011

Trip To Karimunjawa Day 4 : Goodbye Karimunjawa


Hari keempat berada di Kepualauan Karimunjawa, ini artinya adalah hari terakhir kami berada di pulau ini dan kami harus bersiap-siap untuk meninggalkan tempat yang indah ini. Karena kapal penyebarangan menuju Jepara hanya beroperasi dua hari sekali dan sebaliknya, maka kami sudah diwanti-wanti oleh pemandu dan pemilik rumah tempat kami tinggal untuk lebih awal mempersiapkan diri guna mendapatkan tempat duduk di kapal sehingga kami tidak berada di bagian dek kapal seperti pemberangkatan kemarin. Pemilik rumah tempat kami tinggal sangat baik, beliau rela untuk tidak tidur semalaman untuk memantau kondisi pelabuhan. Karena diperkirakan kapal akan berangkat pukul 08.00 pagi, maka untuk mengantisipasi kami semua sepakat untuk berangkat dari homestay jam 06.00 pagi.


Dasar kami memang bandel, sudah tau besok harus bangun pagi-pagi buta dan bersiap rebutan kapal, semalaman kami malah asyik bermain kartu dan mengobrol serta bercanda hingga larut malam, hingga akhirnya satu per satu tumbang ketika menginjak tengah malam. Kondisi di luar dugaan kami, bapak pemilik rumah membangunkan kami pukul 04.00 pagi dan membuat suasana di rumah menjadi genting. "Mas-mas bangun, kapalnya sudah penuh di pelabuhan", si bapak membangunkan kami sambil mengetok pintu kamar kami. Sontak seisi rumah kalang kabut mempersiapkan diri. Ada yang packing sembarangan yang penting semua barang masuk ke dalam tas, ada yang antri di kamar mandi, ada yang membenahkan rambut, semua kalang kabut dan keadaan semakin genting ketika pemandu rombongan kami menyuruh agar kami segera bersiap-siap dan segera menaiki mobil jemputan menuju pelabuhan. Kami sudah tidak perduli dengan badan, tidak mandi, tidak gosok gigi, hanya cuci muka, yang penting adalah sesegera mungkin menuju kapal dan mendapatkan tempat duduk.


Sekitar pukul 04.20 kami meninggalkan rumah, si bapak pemilik rumah sudah menuju pelabuhan terlebih dahulu untuk mengantrikan kami tiket. Di sinilah mulai terjadi beberapa insiden. Sekitar pukul 04.30 kami tiba di pelabuhan dan memang sudah cukup padat dengan lalu lalang orang. Pintu gerbang menuju dermaga masih ditutup, tapi kami nekat menerobos masuk, karena memang tidak ada penjaga, pemandu kami menyuruh segera memasuki kapal, dan memang sudah cukup banyak orang yang masuk ke dalam kapal. Seperti ketika pemberangkatan dari Jepara kemarin, beberapa tempat duduk sudah ditutupi oleh matras. Kami nekat untuk meletakkan matras tersebut ke bagian depan karena kursi yang tersisa masih cukup banyak. Kami duduk dengan perasaan cukup was-was juga sebenarnya. Tapi kami cuek saja sih, toh juga ini kelas ekonomi, untuk tempat duduk tidak ada istilah booking-booking-an, siapa cepat dia dapat.

Seperti merasakan duduk di "kursi panas", semua serba tegang, was-was, dan tidak tenang. Selang beberapa waktu kemudian datanglah rombongan yang katanya "membooking" tempat duduk yang kami gunakan. Mereka tidak berkutik, tapi sepertinya ada orang dalam (orang yang bekerja di kapal) yang sudah kong kalikong dengan rombongan tersebut. Beliau pun mengusir kami karena kursi yang kami duduki sudah dipesan oleh rombongan yang beliau bawa. And the foolish begins, bapak-bapak tadi mengungkit-ungkit masalah tiket, apakah kami sudah membawa tiket atau belum. Hmmm thats a stupid question, sudah jelas-jelas loket tiket dibuka jam 06.00 dan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 05.00 pagi, ya tentu saja ami semua sama-sama belum memiliki tiket. Bapak-bapak tersebut dengan nada yang geram mencoba mengusir kami, untung teman saya yang keturunan Batak berani menentang bapak-bapak tersebut dengan nada diplomasinya. Bapak tersebut menanyai mengenai tiket dan teman saya membalasnya dengan membalikkan pertanyaan apakah rombongan yang dibawa oleh bapak-bapak tersebut juga sudah memiliki tiket. Lalu teman saya menambahkan lagi apakah tiket kelas ekonomi tertera nomor tempat duduk, toh di tempat duduk kapal sendiri tidak ada tempat duduknya.

Dengan nada geram dan bapak-bapak itu berlalu meninggalkan kami. Hmm sepertinya dia memiliki pangkat yang tinggi di kapal, dan tak selang berapa lama kemudian ada kebijakan baru bagi seluruh penumpang yang belum membawa tiket diharap untuk turun dari kapal. Kami semua hanya diam dan tetap berada di tempat duduk dan tidak beranjak. Pukul 05.30 pagi seluruh ABK (anak buah kapal) melalukan razia tiket kepada penumpang. Ahaaa, sangat ketahuan bodohnya, ketahuan beberapa penumpang menunjukkan tiket keberangkatan dan tentu saja rombongan kami belum memilikinya, bapak-bapak yang tadi dengan sengit memandang ke rombongan kami. "Hey, ini yang membuat kebijakan terlalu kelihatan tololnya, ini baru pukul 05.30 sedangkan loket baru buka pukul 06.00, tapi mengapa ada beberapa penumpang sudah memegang tiket di dalam kapal? Hmmm ternyata ada acara main belakang !" Razia sepertinya tidak dilanjutkan, saya dalam hati hanya bisa menertawakan saja, ternyata mereka hanya modal bentak tapi kebijakan yang diambil sangat-sangat tolol !


Sekitar pukul 06.30 diadakan kembali razia tiket, pemandu kami sudah menitipkan pesan bahwa tiket untuk keberangkatan rombongan kami sudah ditangani oleh orang dalam. Oh ternyata hmmmm. Sudahlah yang penting kami bisa menyeberang dengan selamat. Tetapi keadaan di bawah sepertinya lebih kacau, ada pengumuman dari syahbandar pelabuhan agar semua penumpang yang berada di dalam kapal turun. Memang sih ada beberapa penumpang ada yang turun, tapi himbauan tersebut percuma karena penumpang yang ada di pelabuhan nekat untuk naik ke atas kapal. Hampir lima jam kami duduk di kapal tapi belum ada tanda-tanda kapal akan segera di beragkatkan karena kekacauan yang timbul. Sekitar pukul 11.00 akhirnya kapal pun diberangkatkan setelah ada kebijakan bahwa penumpang yang belum bisa naik kapal akan diseberangkan esok hari. Syukurlah, kami dapat mempertahankan tempat duduk kami dan cukup merasa tenang ketika kapal pelan-pelan beranjak meninggalkan Kepulauan Karimunjawa, hmmm goodbye Karimunjawa :) *walau rasanya cukup berat meninggalkan tempat indah ini, tapi kehidupan "nyata" sudah menanti*


Karimunjawa, 29 Juni 2011

Tuesday, July 19, 2011

Trip To Karimun Jawa Day 3 : The Last Trip, Snorkling di Wilayah Bekas Sekolah Kelautan

Setelah puas menikmati keindahan Pulau Cemara Kecil, perjalanan kami lanjutkan menuju tempat yang merupakan bekas sekolah kelautan. Entah bagaimana informasinya, saya juga kurang jelas. Tempat ini menurut pemandu kami memiliki terumbu karang yang cukup bagus dan masih alami. Tempat ini cukup dangkal, namun ancaman justru lebih membahayakan -lebay- karena bulu babi jumlahnya cukup banyak dan jalur yang kami lalui harus mengikuti pemandu kami. Saya sendiri tidak ikut bersnorkling, antara rasa takut dan penasaran karena bulu babi dan ubur-ubur yang mengintai. Saya dan beberapa orang teman memilih untuk bermain-main air di dekat perahu. Air di sini tidak terlalu dalam, sekitaran lutut orang dewasa. Beberapa ikan terlihat berenang-renang di antara kaki kami. 


Sore itu cukup banyak waktu yang kami habiskan di tempat tersebut, sayang saya tidak sempat memotret karena keadaan basah kuyub. Pemandu kami dengan baik hati menangkap seekor ikan nemo untuk kami gunakan berfoto-foto, setelah itu kami lepas kembali ke habitat asal mereka. 


Selesai kegiatan bersnorkling di tempat ini berarti selesai sudah rangkaian perjalanan kami menyusuri keindahan Kepulauan Karimunjawa. Rasa capek, masih belum puas, kulit gosong, ngantuk, ah semua bercampur menjadi satu. Sungguh kenangan dan pengalaman hidup yang sangat luar biasa yang rasa rasakan. Perjalanan pulang menuju pelabuhan, kami disuguhi pemandangan ikan lumba-lumba yang muncul ke permukaan, walau hanya terlihat beberapa kali tetapi cukup membuat heboh rombongan di dalam perahu. Tak lupa sang nahkoda selalu saja bermain-main ombak untuk menambah adrenalin kami. Sungguh perjalanan yang tidak akan pernah saya lupakan.


Oke untuk sekedar informasi, oleh-oleh khas dari Karimunjawa ini adalah olahan dari kayu dewandaru, bisa didapatkan di kios-kios yang menjajakan pernak-pernik (art shop) yang berjajar ketika kita akan berjalan menuju alun-alun. Oke lagi-lagi saya lupa untuk memotret tempat ini. Olahan kayu ini biasanya dibuat tasbih dan juga kayu seperti pentungan. Untuk tasbih dengan kayu kualitas khusus harganya Rp 50.000,00. Keistimewaannya adalah kayu ini bisa tenggelam di dalam air, dan saya sudah membuktikannya sendiri. Pernak-pernik lainnya seperti cermin dengan hiasan kerang di pinggirnya, jam dinding dengan hiasan kerang dan pasir, serta gantungan kunci.

Trip To Karimunjawa Day 3 : Snorkling di Pulau Cemara Kecil, Lanjut Menikmati Keindahan Pulaunya


Setelah puas berenang bersama hiu-hiu di penagkaran dan bermain bersama bintang laut dan penyu-penyu yang lucu, kami melanjutkan perjalanan menuju Pulau Cemara Kecil untuk melakukan kegiatan snorkling. Menurut pemandu kami, karang-karang di sini masih cukup alami dan beraneka jenis dan berwarna-warni. Oke, walau sudah memasuki hari kedua, saya masih saja grogi ditambah trauma terhempas ombak ketika snorkling kemarin sore. Perasaan ragu-ragu pun muncul apakah ikut kegiatan snorkling atau menetap duduk manis di atas perahu. Teman-teman saya yang sudah menceburkan ke dalam laut mencoba meyakinkan saya bahwa arus saat itu tenang tidak seperti arus kemarin sore. Oke dengan kenekatan dan sedikit ketakutan saya menceburkan diri ke dalam laut. Selesai memasang alat snorkel dan membetulkan letak kacamata renang, pemandangan bawah laut yang sangat menakjubkan pun mulai menghipnotis pikiran saya, rasanya tidak mau melewatkan sejengkal pun pemandangan bawah laut di Pulau Cemara Kecil ini. Akhirnya saya bisa melihat langsung penampakan ikan badut a.k.a nemo fish, sungguh cantik sekali warnanya. Hanya kali ini kami mesti hati-hati terutama di karang yang dangkal karena bulu babi mengintai kami, belum lagi teror si ubur-ubur. Lucu juga sih kalau ingat kejadian ketika ada sebuah ubur-ubur nampak, sontak rombongan kami langsung panik dan berenang secepat mungkin menjauhi si ubur-ubur, walau hal itu kadang kami akan menendang kepala maupun wajah teman kami, lalu kena deh protes dan semprotan.




Selesai menikmati keindahan bawah laut, perjalanan dilanjutkan dengan mendaratkan perahu di Pulau Cemara Kecil. Wow, decak kagum tak henti-henti kami ucapkan ketika mendarat di pulau ini, pulau kecil yang sangat menawan dan indah. It's a private island and private beach ! Oke kali ini saya sudah spechless untuk menggambarkan bagaimana keadaan pulau kecil nan cantik ini.


Pasir putih, pantai yang datar, ombak yang tenang, gradasi warna air laut yang sangat cantik, pepohonan yang cukup rindang di pulau, andai saja doraemon itu ada setiap kali saya suntuk saya langsung pinjam pintu ke mana saja dan langsung menuju pulau ini. Seperti biasa ketika di pantai tidak lengkap jika tidak bermain air, bermain pasir, dan mencari korban untuk dikubur di dalam pasir. Musuh yang harus kami waspadai ketika bermain di pantai adalah ubur-ubur yang terdampar dan ikan pari. Walau hanyut dalam suasana pantai yang alami, kami disarankan untuk selalu waspada guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama mengikuti tour.


Di Pulau Cemara Kecil ini pula kami menghabiskan waktu sekalian untuk makan siang. Menu kali ini adalah cumi bakar dan kelapa muda segar. Menu cuminya cukup nikmat, tidak begitu terasa amis, padahal jujur saja saya tidak terlalu menyukai cumi karena terkadang masih terasa begitu amis ketika disajikan. Cukup nyamannya lagi ketika kami datang tidak terlalu banyak rombongan lain yang berlabuh di pulau ini. Hmmm serasa pulau ini milik rombongan kami sendiri. Pulau ini tidak begitu luas sehingga kita bisa berkeliling menyusuri sudut pulau ini. Memang sih menurut saya hanya beberapa sudah saja dari pulau ini yang saya katakan indah, sudut yang lain kurang terlalu nyaman karena masih banyak beberapa semak belukar.


Karena menuju pulau ini perahu tidak dapat langsung berlabuh di pinggir pantai, maka kami harus turun beberapa meter dari bibir pantai dan berjalan kaki, tidak dalam sih kira-kira sekitar selutut orang dewasa.


Kami harus berhati-hati karena ubur-ubur siap meneror kami ketika menginjakkan kaki di laut, walaupun itu cukup dangkal. Setelah selesai santap siang dan menikmati keindahan Pulau Cemara Kecil, perjalanan kami lanjutkan untuk snorkling di sekitar pulau ini lagi, kali ini adalah untuk sesi pemotretan bawah air, karena hasil yang kemarin masih kurang memuaskan.

Sunday, July 17, 2011

Trip To Karimun Jawa Day 3 : Mengunjungi Penangkaran Hiu di Pulau Menjangan Besar


Penjelajahan hari ketiga kali ini adalah mengunjungi penangkaran ikan hiu di Pulau Menjangan Besar. Apa yang terlintas di pikiran jika bakal berenang bersama ikan-ikan hiu? Tentu saja yang terlintas di pikiran saya adalah perasaan ngeri jika nanti dimangsa ikan-ikan hiu nan buas di kolam penangkaran. Membayangkan saja sudah cukup mengerikan mengingat image ikan tersebut yang cukup ganas dan sering disiarkan di acara televisi-televisi. Tapi pemandu sudah menenangkan kami bahwa tidak akan terjadi apa-apa ketika berenang bersama dengan hiu nanti, karena hiu-hiu yang ada di penangkaran ini sudah cukup jinak dan familiar dengan manusia.


Perjalanan dari Pulau Karimun Besar menuju Pulau Menjangan Besar hanya memakan waktu sekitar sepuluh menit perjalanan dengan menggunakan perahu motor. Pagi ini kami berangkat agak telat, molor dari waktu yang telah dijadwalkan karena seluruh rombongan si homestay bangun kesiangan, kecapekan mungkin gara-gara kegiatan kemarin. Akhirnya dari dermaga kami berangkat pukul 08.30 pagi, mundur 30 menit dari jadwal yang telah disepakati. Ternyata di kolam penangkaran ini tak hanya ikan hiu saja yang dipelihara, ada bintang laut dan juga penyu. Seru sekali berenang bersama ikan-ikan ini, walau agak was-was juga ketika segerombolan hiu melintas di depan kami.

Wednesday, July 13, 2011

Trip To Karimunjawa Day 2 : Snorkling di Pulau Cemara Besar Lanjut Hunting Sunset


Setelah puas menikmati keindahan pulau Gleang dan menikmati makan siang di tepi pantai pasir putih yang indah, perjalanan kami lanjutkan untuk bersnorkling lagi di sekitar pulau Cemara Besar. Agak kurang beruntung siang itu gelombang agak besar sehingga menyulitkan kami untuk melakukan snorkling karena terhempas oleh gelombang. Sebenarnya menurut pemandu kami, di spot ini memiliki karang yang paling indah di antara karang-karang di pulau lainnya. Oke snorkling  dengan hempasan ombak yang besar ternyata cukup membuat lelah dan cukup membahayakan juga. Memang lagi apes mungkin, saya terhempas ombak dan semakin menjauhi perahu karena jangkar perahu yang kami tumpangi lepas. Saya sudah berusaha untuk mendekati perahu, namun sial masker dan alat snorkel yang saya paai tidak nyaman sehingga setiap kali digunakan untuk berenang air masuk ke dalam mata dan hidung. Cukup lama saya terdiam karena kelelahan terkena hempasan ombak, hingga teman saya yang berada di dalam perahu melihat keadaan saya, dan meminta tolong kepada guide.



Beruntung dengan cekatan si guide  berenang ke arah saya dan menolong saya menuju perahu. Peserta yang lain juga hanya menikmati kegiatan snorkling  kira-kira 30 menit lalu naik ke atas perahu karena kelelahan terkena ombak. Agak menyesal juga sih tidak bisa menikmati keindahan karang secara utuh, tapi demi keselamatan kami memutuskan untuk mengakhiri kegiatan snorkling.



Setelah kegiatan snorkling, acara selanjutnya adalah menikmati matahari terbenam di pantai Tanjung Gelam, kalau tidak salah terletak di sebelah barat dari Pulau Karimun Besar. Pantai cantik dengan pemandangan pasir putih, ombak yang tenang, dan deretan pohon kelapa yang berjajar di pinggir pantai. Lumayan ramai juga pantai ini karena hampir seluruh peserta dari berbagai EO berkumpul di sini untuk hunting sunset. Hanya sayang musim sekarang ini sunsetnya kurang begitu bagus, tapi at least lumayan juga sih menghabiskan sore di pantai ini. Setelah puas menikmati sunset, kami melanjutkan pulang kembali ke dermaga. Perjalanan pun sedikit dibuat tegang karena lagi-lagi nahkoda yang mengendalikan perahu kami senang sekali bermain ombak, kadang ketika belok dibuat lumayan ekstrim sehingga kapal oleng ke salah satu sisi, lumayan menguras adrenalin juga.

Sunday, July 10, 2011

Trip To Karimunjawa Day 2 : Snorkling Lanjut Berjemur di Pulau Gleang



Memasuki hari kedua, penjelajahan di Karimunjawa pun dimulai. Jadwal penjelajahan hari ini adalah snorkling menikmati keindahan bawah laut di Karimunjawa, lalu siang hari dilanjutkan beristirahat di pulau sambil menikmati makan siang. Pukul 08.00 pagi saya dan rombongan sudah bersiap menuju pelabuhan untuk menaiki perahu yang akan kami gunakan untuk berkeliling.



Menjelajahi perairan di Karimunjawa, tak henti-hentinya saya berdecak kagum. Sungguh anugerah dari sang pencipta yang sangat luar biasa. Tujuan pertama pagi ini adalah untuk melakukan kegiatan snorkling menikmati keindahan bawah laut di sekitar pulau Menjangan Kecil. Pengalaman pertama saya snorkling di laut lepas, ternyata susah juga memakai masker dan alat snorkel. Setelah menggunakan perlengkapan seperti kaki katak, masker dan snorkel serta jaket pelampung satu persatu kami masuk ke laut, agak takut juga sih kalau tenggelam, tapi guide kami meyakinkan kami tidak akan tenggelam selama menggunakan jaket pelampung. Saya harus berlatih agak lama agar bisa menyesuaikan diri bernafas dengan mulut. Walau agak kepayahan tapi imbalan yang kita dapat sebanding dengan pemandangan yang disajikan di bawah laut. Karang-karang yang masih alami, serta beberapa jenis ikan-ikan kecil berenang diantara koral.




Setelah puas menikmati keindahan bawah laut dan sesi pemotretan underwater, rombongan melanjutkan perjalanan menuju pulau Gleang, pulau kecil yang tak berpenghuni namun memiliki pemandangan yang sangat indah. Pasir putih lembut yang membentang, air laut dengan gradasi warna yang kontras, ombak yang tenang, dan pepohonan yang lumayan rimbun di pulau tersebut, sungguh like a lost paradise. Tapi guide kami sudah berpesan untuk berhati-hati karena kadang-kadang ada ikan pari yang bersembunyi di bawah pasir di sekitaran pantai serta ubur-ubur -karena sekitar bulan Juni-Juli adalah musim ubur-ubur-.



Di pulau Gleang, tak hanya menikmati keindahan pantai yang disajikan namun juga kami bersantap siang di pulau ini. Bakar ikan dan minum kelapa muda segar yang disediakan oleh pihak EO kami. Paket makan siang kami selama mengikuti tour adalah bakar ikan dan minum kelapa muda. Menu kali ini adalah ikan ekor kuning bakar, dipadukan dengan nasi, sambal kecap yang terdiri dari kecap yang dicampur irisan bawang merah, cabai dan tomat, lalapan dan juga sayur (tapi saya lupa sayur apa karena saya tidak terlalu tertarik memakannya, takut rasanya jadi nabrak).


Nikmatnya makan dengan ikan bakar dan kelapa muda segar dengan pemandangan pantai pasir putih yang menawan. Setelah selesai menyantap makan siang, dilanjutkan menikmati suasana pulau sejenak, perjalanan kami lanjutkan ke pulau Cemara Besar untuk bersnorkling lagi.

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com