Saturday, September 24, 2016

Kampung Coklat Blitar - Nongkrong Asyik di Bawah Rindangnya Perkebunan Coklat

Tak hanya memiliki wisata sejarah dan wisata alam yang menarik untuk ditelusuri, Blitar juga memiliki wisata edukasi yang menarik untuk dikunjungi. Adalah Kampung Coklat, salah satu destinasi wisata yang kini sedang naik daun di Kabupaten Blitar. Konsep nongkrong cantik sambil menikmati hidangan cokelat langsung di area perkebunan menjadi daya tarik dari kampung wisata ini.

Plesiran ke Kampung Coklat Blitar menjadi salah satu agenda perjalanan saya mengunjungi Bumi Patria ini. Kampung Coklat digadang-gadang menjadi salah satu tempat wisata yang sedang hits di kabupaten ini. Ditemani seorang kawan yang berdomisili di Blitar, saya pun diajak menikmati keunikan dari Kampung Coklat ini. Kampung Coklat berlokasi di daerah Kademangan, sekitar dua puluh menit perjalanan menggunakan sepeda motor dari Kota Blitar. 


Kesan pertama ketika tiba di kawasan Kampung Coklat adalah perasaan aneh. Bayangan saya tentang Kampung Coklat adalah suasana perkebunan di alam terbuka seperti suasana di agrowisata apel yang ada di Kota Batu sana. Tapi, Kampung Coklat memiliki keuinikan tersendiri dan terkesan agak nyeleneh menurut saya. Di bagian depan, kita akan disambut dengan baliho besar dan bangunan kios yang mirip seperti sebuah pertokoan. Dari samping "pertokoan" inilah langkah kita digiring memasuki lorong besar yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan biji cokelat hasil panen perkebunan sekaligus tempat penjemuran biji-biji cokelat tersebut. Aroma cokelat yang khas pun langsung semerbak tercium oleh hidung ketika melewati lorong besar ini.


Setelah memasuki lorong, kita akan menemukan loket tempat pembelian tiket yang berada persis di samping pintu masuk area Kampung Coklat. Untuk memasuki Kampung Coklat, setiap pengunjung diwajibkan membayar retribusi sebesar Rp 5.000,00 per-orang. Setelah memasuki pintu masuk, pengunjung akan disuguhkan sebuah gerai oleh-oleh yang menyediakan berbagai macam olahan cokelat hasil perkebunan setempat. Tapi tunggu dulu, jangan buru-buru masuk ke sini ya ! Lebih baik kita melanjutkan langkah menuju bagian belakang untuk mengetahui suasana yang ditawarkan oleh Kampung Coklat ! Konsep yang saya tangkap ketika memasuki bagian utama dari Kampung Coklat ini lebih mirip seperti foodcourt. Deretan meja dan kursi ditata sedemikian rupa sehingga memberi suasana seperti di dalam foodcourt di sebuah mall. Ada pula beberapa stand makanan yang menjajakan aneka olahan cokelat, mulai dari minuman hingga makanan.


Hal yang menjadi daya tarik dari Kampung Coklat adalah konsep tempat makan dan nongkrong yang jadi satu dengan kebun cokelat. Jadi, para pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman sambil menikmati rimbunnya pohon cokelat yang sedang berbuah lebat. Pengunjung dapat berfoto bersama deretan buah coklat yang masih bergelantungan di pohonnya.


Selain kebun coklat yang sudah tertata dengan baik, Kampung Coklat juga memiliki beberapa fasilitas yang cukup menarik seperti panggung hiburan, kolam refleksi ikan, dan wisata edukasi tentang pembibitan kakao dan juga paket cooking class. Sayang, saya tiba di Kampung Coklat ini sudah terlalu sore dan menjelang tutup, sehingga saya tidak bisa mencoba paket wisata edukasi dan cooking class yang diadakan oleh pengelola. Sebagai pengobat rasa kecewa, saya pun memesan segelas es coklat yang dijual di stand-stand yang disediakan oleh pengelola. Harga minuman dan makanan di sini cukup terjangkau, berkisar dari Rp 5.000,00 sampai Rp 10.000,00 per porsinya.



Rasa minuman yang ditawarkan cukup nikmat. Rasa coklatnya nendang dan manisnya pas. Cocoklah dinikmati ketika udara di Blitar cukup terasa panas. Saya menghabiskan waktu di sini dengan duduk santai sambil bercengkrama bersama kawan. Bagian menarik bagi saya ketika berada di Kampung Coklat adalah bagian pembibitan tanaman kakao yang sudah tertata dengan rapi. Cukup menarik untuk lokasi berfoto-foto ria bersama teman atau keluarga.


Puas menikmati suasana Kampung Coklat, saya pun beranjak pulang. Tak lupa saya sempatkan untuk mampir di gerai oleh-oleh yang berada di dekat loket masuk pembelian tiket tadi. Di gerai ini para pengunjung dapat membeli berbagai olahan coklat hasil perkebunan setempat. Saya sih tertarik untuk membeli chocolate powder untuk buah tangan. Cukup merogoh kocek Rp 10.000, kalian bisa mendapatkan sebungkus chocolate powder seberat 100 gram hasil dari perkebunan yang dikelola oleh Kampung Coklat ini.

Keterangan :
Kampung Coklat Blitar
Jalan Banteng-Blorok No. 18 RT 01 RW 06 Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar, Jawa Timur
Buka dari Senin - Minggu mulai pukul 07.30 - 16.00 WIB
Telp (0342) 807457

6 comments:

  1. unik sih tapi ngeri ketiban buah cokelat pas lagi makan.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha lebih mengerikan kena durian jatuh dari pohon mbak :P

      Delete
  2. Konsepnya oke banget, ada paket cooking class juga ya mas?
    Untuk harga juga cukup terjangkau menurutku. Jadi kapan ajak-ajak ke sini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah sih tinggal pesen tiket kereta ke Blitar, nanti aku susulin ke sana :D

      Delete
  3. wah. asik yah. rindangnya di bawah pohon coklat. andai bau pohonnya sesedap coklat hangat. hehe .jadi kebayang salah satu kampung di Tulungagung, buah blimbing. Tapi di sana kotor. d sini lumayan bersih yaa. asik dah..

    salam kenal mas. monggo berkunjung k blog saya
    insanwisata.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal wisata agro memiliki prospek yang cukup bagus, tinggal pengelolaan dan sedikit inovasi hehehe. Di kampung Coklat cukup terjaga kebersihannya, fasilitas tong sampah sangat memadai di sini,

      salam kenal juga kak :)

      Delete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com