Wednesday, August 6, 2014

Gudeg Pawon - Sensasi Antri Menikmati Gudeg Langsung dari Dapur

Ada dua motif yang melatarbelakangi orang mampir ke warung makan untuk menikmati kuliner malam. Ada yang mampir karena perut mereka keroncongan dan meminta kembali jatah makan walaupun sudah melahap makan malam. Namun lebih banyak orang yang menikmati sajian kuliner yang buka mendekati tengah malam karena motif penasaran dengan cita rasa masakan yang disajikan.


Jalanan mulai terasa lengang ketika laju motor melintasi ruas Jalan Kusumanegara, namun suasana berubah seketika ketika mulai memasuki sebuah gang di Jalan Janturan, sebuah kehebohan pun mulai terasa. Dari kejauhan tampak deretan motor yang parkir berjajar di pinggir jalan, belum lagi antrian mobil yang terlihat kebingungan mencari lokasi parkir di antara ruas bahu jalan yang luasnya tak seberapa. Terlihat sebuah papan kecil bertuliskan "Gudeg Pawon, Selera Nusantara Buka Jam 22.00 WIB" sebagai penanda warung gudeg legendaris ini. Aktivitas peracik minuman dengan sigap melayani pesanan pelanggan pun terlihat di bagian depan rumah. Nah untuk menikmati sajian gudeg, kita harus antri untuk menuju pawon atau dapur yang terletak di belakang rumah.



Kehebohan antrian pembeli malam itu pun cukup terasa. Antrian pun tak hanya memenuhi bagian halaman samping rumah untuk menuju bagian dapur, melainkan mengular hingga bagian jalan. Pembeli Gudeg Pawon pun tak hanya berasal dari sekitaran Jogja saja, melainkan banyak pula yang datang dari luar Kota Jogja. Bahkan ada seorang pembeli yang berasal dari Kota Bandung dan rela datang menunggu dari pukul sembilan malam untuk mengobati rasa penasaran akan cita rasa Gudeg Pawon ini.


Aroma nasi hangat yang khas pun menyambut ketika memasuki bagian pawon atau dapur. Di bagian pawon ini pula kita akan melihat pemandangan tungku kayu yang digunakan untuk memasak gudeg dan lauk-pauknya. Tak heran jika bagian dinding pawon nampak terlihat hitam terkena kepulan asap dari kayu bakar yang digunakan untuk menyajikan masakan. Seorang laki-laki setengah baya akan menyiapkan nasi hangat dengan porsi sedang ke dalam piring, kemudian diberi gudeg, sambal goreng krecek dan lauk seperti telur dan daging ayam. Sayang, malam itu saya tidak kebagian daging ayam karena sudah habis diserbu pembeli yang sudah antri sebelum saya. Usai mendapatkan sajian gudeg pun saya mencari tempat untuk bersantap. Anda bisa memilih bersantap dengan duduk lesehan di teras rumah, di depan pawon, atau menikmatinya langsung di dalam dapur.


Gudeg Pawon memiliki cita rasa yang cukup gurih, tidak terlalu manis seperti kebanyakan gudeg yang di jual di Jogja. Gudeg yang disajikan pun termasuk gudeg basah walaupun tidak memiliki banyak kuah. Sambel goreng kreceknya pun juga pas di lidah, terasa gurih dan tidak terlalu pedas. Untuk menambah sensasi pedas, sang penjual sengaja menambahkan beberapa buah cabe rawit utuh sehingga pembeli dapat mengira-ira sendiri tingkat kepedasan yang diinginkan.

Satu porsi gudeg dengan lauk telur dihargai Rp 9.000,00 (data bulan Mei 2014). Harga yang cukup bersahabat menurut saya. Penasaran ingin mencoba? Datanglah lebih awal dan jangan lewat tengah malam jika Anda tidak ingin kehabisan karena sudah diserbu oleh pembeli yang datang !

keterangan :
Alamat Gudeg Pawon : Jalan Janturan No 36, Warungboto, Yogyakarta
dari arah KM 0 Yogyakarta (perempatan BNI 46) silahkan arahkan kendaraan ke kiri (arah timur) menuju Jalan Kusumanegara sampai di pertigaan lampu merah arah ke Glagahsari (kampus UTY). Dari lampu merah tersebut silahkan lurus ke timur sampai menemukan supermarket Pamela di kiri jalan. Nah di seberang jalan Pamela tersebut terdapat gang, silahkan masuk ke gang tersebut (belok ke kanan). Silahkan lurus masuk ke gang tersebut untuk menuju warung Gudeg Pawon.

10 comments:

  1. Antrinya panjang. Keburu kelaperan di tengah malem, huhuhu. Besok lagi ke sana klo perut nggak terlalu laper deh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, yang bikin gemes itu antriannya yang lama
      bisa bikin emosi kalau lagi kelaparan

      Delete
  2. Wah harus Coba nih Gudeg. Tanggal 14 nanti aku mo ke Jogja, harus coba nih Gudeg. Makasih infonya Mas Andika.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama bang Gunadi, selamat menjelajahi Jogja :)

      Delete
  3. Tipe gudeg basah ya? Kupikir selama ini Gudeg Pawon itu jual gudeg kering.
    Glekkk jadi tertarik icip kalo gudeg basah ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurutku jenis gudeg basah sih, walau ga banyak kuah :D

      Delete
  4. malah belum pernah nyoba...sistem antri yang lama kayaknya strategi deh...semakin lama antri akan semakin lapar...dan kalau lapar makanan akan semakin enak... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekali-kali nyobain (antriannya) atuh
      mungkin krn sensasi makan langsung dari pawon yang membuat warung ini jadi antri banyak juga sih :D

      Delete
  5. penasaran euy pengen nyobain kalo ke jogja tapi kayaknya gak boleh ke sana pas lagi laper berat ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kalau lagi laper banget bisa meledak ntar soalnya lumayan lama antrinya apalagi kalau sedang musim liburan

      Delete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com