Friday, December 9, 2016

Ayam Betutu Men Tempeh Gilimanuk yang Melegenda

Matahari sudah pulang ke peraduan saat lapal feri yang saya tumpangi sedang antri untuk merapat di dermaga pelabuhan. Hari sudah menjelang petang ditemani rintik hujan gerimis yang turun dari awan. Saya dan beberapa kawan segera bergegas turun dari kapal sesaat setelah kapal berhasil merapat. Ditemani riuhnya rombongan siswa peserta study tour yang satu kapal, kami berjalan menyisiri lorong pejalan kaki yang terlihat masih sepi.


Saya sempat celingukan saat menginjakkan kaki di ruang kedatangan Pelabuhan Gilimanuk. Petang itu kegiatan penyeberangan agak sedikit lengang. Antrian kendaraan dan penumpang yang akan menggunakan jasa kapal penyeberangan tidak terlalu padat seperti biasa.

Jasa ojek yang biasa mangkal di area pelabuhan pun juga tak terlihat menawarkan jasa. Kami pun melanjutkan langkah kaki dan menemukan jasa ojek motor setelah melewati pos pengecekan KTP untuk masuk area Bali.

Setelah tawar menawar harga, akhirnya saya pun diantarkan jasa ojek motor ini menuju warung makan ayam betutu Men Tempeh, salah watu warung ayam betutu yang terkenal di wilayah Gilimanuk.

Mengapa harus ke warung makan ayam betutu Men Tempeh? Karena Men Tempeh merupakan salah satu tokoh yang menjadi srikandi kuliner di Pulau Dewata yang disejajarkan dengan nama-nama perintis kuliner lain yang terkenal seperti Made Mash (Made's Warung), Bu Agung Oka (babi guling Ubud) dan sebagainya. Beliau adalah perintis usaha kuliner ayam betutu di daerah Gilimanuk sejak tahun 1976. Men Tempeh merupakan sebuah merk dagang yang terkenal milik Ni Wayan Tempeh dan suaminya, I Nyoman Suratna yang mulai usaha ayam betutu ini di kawasan Bali Barat. Berkat keuletan usaha dan konsistensi cita rasa masakannya, membuat sajian ayam betutu menjadi terkenal sampai sekarang dan menjadi salah satu ikon kuliner tradisional dari Pulau Dewata. Karena cerita dan penasaran akan cita rasa masakan ayam betutu di warung Men Tempeh inilah yang membuat saya memutuskan untuk mampir mencicipi  sajian ini.




Warung Makan Ayam Betutu Men Tempeh yang asli terletak di dalam terminal lama, di seberang pasar Gilimanuk. Walaupun sekarang banyak warung makan ayam betutu yang buka di sekitar Gilimanuk dengan mendompleng nama "Men Tempeh", namun hanya satu warung makan asli yang dikelola oleh keturunan Men Tempeh.

Warung ayam betutu Men Tempeh yang asli tidak membuka cabang, dengan ciri khas utama warungnya yang terlihat jelas dari bangunannya. Tangga berundak menuju warung makan menjadi ciri khas utama warung makan ayam betutu Men Tempeh yang asli ini.

Suasana modern minimalis berpadu dengan aksen arsitektural Bali langsung terasa ketika memasuki warung makan ayam betutu Men Tempeh. Deretan meja panjang beralaskan kaca dengan kursi yang nyaman tertata rapi di bagian utama warung. Di bagian samping ruang utama terdapat sebuah bale begong yang digunakan untuk tempat lesehan.


Saya pun langsung menuju bagian kasir setelah meletakkan barang di meja incaran. Saya memesan satu ekor ayam betutu utuh beserta pelengkapnya untuk menemani santap malam saya di Pulau Dewata bersama kawan-kawan. Tak menunggu lama, satu piring ayam betutu dengan siraman kuah yang berwarna pekat lengkap dengan sambal matah, sambal terasi, kacang goreng sangrai, dan sayur plecing pun tersaji di atas meja. Tak lupa satu bakul nasi putih hangat pun siap menemai saya menyantap tandas sajian kuliner yang istimewa.

Aroma khas dari bumbu ayam betutu pun langsung menyeruak ke dalam indra penciuman sehingga membuat saya tak sabar ingin segera menyantap sajian ayam betutu ini.

Ayam betutu merupakan sajian masakan ayam kampung yang diberi bumbu pedas seperti cabai merah, cabai rawit, daun serai, dan bawang merah serta tak lupa juga bumbu-bumbu rempah yang semakin memperkuat aroma dan cita rasa. Bumbu-bumbu tersebut dirajang halus, sebagian dilumurkan dibagian kulit luar daging ayam secara menyeluruh, sebagian lagi dimasukkan ke dalam rongga perut ayam.

Setelah pemberian bumbu usai, ayam kemudian dikukus hingga matang menggunakan teknik slow cooking sehingga didapatkan tekstur daging ayam yang lembut dengan cita rasa bumbu yang meresap ke seluruh bagian daging ayam.

Perpaduan rasa pedas dan gurih terasa nikmat saat suapan pertama. Tekstur daging ayamnya pun terasa lembut dan tidak alot. Aroma rempah yang harum semakin menambah makan semakin lahap. Ditambah dengan sambal matah dan sayur plecing semakin menambah kenikmatan ayam betutu.

Tak lupa campuran kacang goreng sangrai semakin menambah tekstur kriuk-kriuk saat menyantap sajian ini. Keringat pun tak kuasa terbendung, bercucuran membasahi wajah kami, efek dari rasa pedas dan gurih sajian ayam betutu yang nikmat. Pesanlah minuman hangat untuk menetralisir rasa pedas, atau siap-siap menambah pesanan air minum lagi jika kalian memesan minuman es.


Loh, bukannya ayam betutu sudah memiliki cita rasa pedas? Kok masih ditambah dengan sambal matah juga sih? Bagi saya, rasa ayam betutu yang sudah bercita rasa pedas terasa cukup cocok dipadukan dengan sambal matah yang juga memiliki rasa pedas. Seolah rasa pedasnya saling melengkapi di lidah.

Walaupun pedas, tapi hanya terasa di mulut saja, masih aman untuk perut. Setidaknya itu pengalaman saya beberapa kali menikmati ayam betutu, entah bagi orang yang tidak doyan masakan pedas, hehehe !

Satu ekor ayam betutu bisa ditebus dengan harga Rp 95.000,00 (data November 2016). Harga yang cukup tinggi, namun sebanding dengan cita rasa yang disajikan.

Selain dinikmati langsung di warung makan, ayam betutu ini juga bisa dijadikan untuk oleh-oleh keluarga di rumah. Sang penjual akan menempatkan ayam betutu di dalam wadah besek (tempat dari anyaman bambu) untuk dibawa pulang. Bagaimana, tertarik untuk menikmati sensasi pedas gurih ayam betutu Men Tempeh yang asli langsung di Gilimanuk ini?

keterangan :
- Lokasi warung makan ayam betutu Men Tempeh Asli terletak di kompleks Terminal Lama, seberang pasar Gilimanuk
- Warung ini buka setiap hari dari pukul 07.00-20.00 WITA (atau tutup lebih awal jika sudah habis)
- Telp 085238444335
- Selain paket ayam satu ekor utuh, warung ini juga menyediakan paket setengah ekor ayam dan juga paket per-potong

2 comments:

  1. Mas nanya utk cara2 wawancara ke pemilik RM tertentu apakah pernah menemukan pemilik yg tidak ramah dn tdk bersedia di wawancara? makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau mencari data ke pemilik warung saya biasanya cuma mengajak mereka ngobrol-ngobrol ringan saja biar lebih mengalir obrolannya, tidak saklek/gamblang izin wawancara, soalnya memang ada beberapa pemilik tempat makan yang jadi kaku jika kita bilang ingin wawancara

      Delete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com