Akses untuk menuju Candi Banyunibo cukup mudah, dan lebih disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena akses kendaraan umum masih sangat minim untuk menjangkau lokasi ini. Secara administratif, Candi Banyunibo terletak di Dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Prambanan, Yogyakarta. Untuk menuju lokasi Candi Banyunibo ini, perjalanan dari kota Yogyakarta, ambil saja arah ke timur melalui jalan Jogja-Solo menuju Candi Prambanan. Sesampainya di pertigaan lampu merah sebelum Candi Prambanan, ambil ke kanan (arah selatan) menuju jalan Piyungan. Ikuti saja jalan tersebut hingga menemukan pertigaan kecil yang ada papan petunjuk arah ke Ratu Boko lalu belok ke kiri lurus melewati area persawahan. Jalan sudah beraspal hanya saja sudah banyak yang rusak, jadi lebih baik berhati-hati ketika melewati jalan ini. Sampai di perempatan yang cukup besar, terdapat papan petunjuk yang cukup besar, jika ke kiri ke Ratu Boko, ke kanan menuju Candi Ijo, dan lurus menuju Candi Banyunibo.
Saya sempat kesasar karena wujud candi yang tidak terlihat karena berada di antara perkebunan tebu. Setelah bertanya kepada penduduk sekitar akhirnya saya menemukan letak candi juga. Dari perempatan papan petunjuk arah lurus saja, lalu sebelum jembatan belok ke kanan, tak jauh dari jembatan kita sudah sampai di area Candi Banyunibo.
Sesampainya di kompleks candi, tidak ada satupun orang yang berkunjung, hanya terdapat seorang satpam yang bertugas menjaga candi. Jika dilihat dari bangunannya, Candi Banyunibo ini masih berdiri dengan kokoh dan relief-relief yang dalam keadaan utuh. Atau mungkin karena lokasinya yang terpencil atau kurangnya informasi bagi wisatawan? Entahlah, padahal menurut saya candi ini cukup potensial untuk dijadikan destinasi wisata, terutama bagi penikmat wisata sejarah, arsitektur, maupun heritage.
Kata "banyunibo" sendiri memiliki arti "air yang jatuh atau menetes". Candi ini dibangun sekitar abad ke-9 pada masa kerajaan Mataram Kuno. Di bagian atas candi ini terdapat stupa yang merupakan ciri khas dari candi peninggalan agama Budha. Karena letak candi yang cukup terpendil di tengah persawahan dan terpisah dengan kelompok candi yang lain, candi ini disebut pula dengan "si Sebatangkara Banu Nibo".
Candi Banyunibo terdiri dari satu bangunan candi induk yang menghadap ke arah barat dan enam bangunan Candi Perwara (candi pengiring) yang terletak di sebelah timur dan selatan candi induk. Bangunan candi induk ini memiliki sebuah ruangan dengan 8 buah jendela yang memiliki pemandangan ke ladang. Hanya saja Candi Perwara atau candi pengiring ini dalam kondisi yang memprihatinkan karena hanya dibiarkan saja sebagai reruntuhan. Hiasan relief kara-makara dan beberapa relief-relief lainnya masih terlihat sangat jelas dan masih dalam keadaan yang utuh dan terawat. Sangat indah menikmati relief-relief yang berada di dinding Candi Banyunibo ini.
Selain relief-relief dan arca yang terpahat di dinding candi, beberapa arca juga diletakkan begitu saja di dekat pos penjagaan stapam, cukup disayangkan sih melihat beberapa arca tersebut hanya digeletakkan begitu saja.
Untuk memasuki Candi Banyunibo ini pengunjung membayar retribusi untuk tiket masuk sebesar Rp 2.000,00 per orang. Cukup murah bukan? Jika Anda menjelajah Yogyakarta jangan lupa untuk mampir sejenak menikmati keindahan Candi Banyunibo ini.
Saya sempat kesasar karena wujud candi yang tidak terlihat karena berada di antara perkebunan tebu. Setelah bertanya kepada penduduk sekitar akhirnya saya menemukan letak candi juga. Dari perempatan papan petunjuk arah lurus saja, lalu sebelum jembatan belok ke kanan, tak jauh dari jembatan kita sudah sampai di area Candi Banyunibo.
Sesampainya di kompleks candi, tidak ada satupun orang yang berkunjung, hanya terdapat seorang satpam yang bertugas menjaga candi. Jika dilihat dari bangunannya, Candi Banyunibo ini masih berdiri dengan kokoh dan relief-relief yang dalam keadaan utuh. Atau mungkin karena lokasinya yang terpencil atau kurangnya informasi bagi wisatawan? Entahlah, padahal menurut saya candi ini cukup potensial untuk dijadikan destinasi wisata, terutama bagi penikmat wisata sejarah, arsitektur, maupun heritage.
Kata "banyunibo" sendiri memiliki arti "air yang jatuh atau menetes". Candi ini dibangun sekitar abad ke-9 pada masa kerajaan Mataram Kuno. Di bagian atas candi ini terdapat stupa yang merupakan ciri khas dari candi peninggalan agama Budha. Karena letak candi yang cukup terpendil di tengah persawahan dan terpisah dengan kelompok candi yang lain, candi ini disebut pula dengan "si Sebatangkara Banu Nibo".
Candi Banyunibo terdiri dari satu bangunan candi induk yang menghadap ke arah barat dan enam bangunan Candi Perwara (candi pengiring) yang terletak di sebelah timur dan selatan candi induk. Bangunan candi induk ini memiliki sebuah ruangan dengan 8 buah jendela yang memiliki pemandangan ke ladang. Hanya saja Candi Perwara atau candi pengiring ini dalam kondisi yang memprihatinkan karena hanya dibiarkan saja sebagai reruntuhan. Hiasan relief kara-makara dan beberapa relief-relief lainnya masih terlihat sangat jelas dan masih dalam keadaan yang utuh dan terawat. Sangat indah menikmati relief-relief yang berada di dinding Candi Banyunibo ini.
Selain relief-relief dan arca yang terpahat di dinding candi, beberapa arca juga diletakkan begitu saja di dekat pos penjagaan stapam, cukup disayangkan sih melihat beberapa arca tersebut hanya digeletakkan begitu saja.
Untuk memasuki Candi Banyunibo ini pengunjung membayar retribusi untuk tiket masuk sebesar Rp 2.000,00 per orang. Cukup murah bukan? Jika Anda menjelajah Yogyakarta jangan lupa untuk mampir sejenak menikmati keindahan Candi Banyunibo ini.
wah.. aku baru denger nih, ada candi yg namanya Banyunibo... thanks for sharing infonya sob.. yg ga tahu jd tahu nih.. :)
ReplyDeleteiya sama-sama :)
ReplyDeletedi sekitaran Jogja banyak candi-candi kecil yang menarik dikunjungi :)
mari mengeksplorasi :D
bagi penikmat bangunan khususnya candi, banyak sekali sekitar Prambanan yang bisa dijelajah,,,suasana sepi justru lebih nikmat apalagi hamparan alam,,,Candi Barong, Ijo, Banyunibo, Boko, Sambisari,,,,wah,,,pokoknya,,,jelajahlah,,,sadari sudut negeri kita ini sangat indah,,,
ReplyDeleteTutup nya jam brp ya?
ReplyDeleteJam 5 sore kak biasanya
Delete