"Suka nongkrong Dik?"
"Suka, tapi tergantung ama mood dan isi dompet"
"Hahaha. . . biasa suka nongkrong di mana?"
"Tergantung sih, nongkrongnya sendirian apa rame-rame"
"Owhh.... tau tempat nongkrong yang enak?"
Oke itulah sekilah cuplikan percakapan saya dengan beberapa teman, agak susah sih bagi saya untuk memberi rekomendasi tempat untuk nongkrong sejenak melepaskan kepenatan rutinitas, yah, karena rata-rata setelah saya beri rekomendasi tempat, pernyataan yang keluar dari mereka adalah tidak jauh-jauh dari kata mahal. Ya, maklum sih sebagian besar dari mereka statusnya sebagai anak kost, walau memang anak kost jaman sekarang tidak sesusah anak kost jaman 10 atau 20 tahun yang lalu. Ya, curcol-curcol dikit lah :P
Hmmm...kali ini saya ingin mereview tentang salah satu cafe yang menurut saya lumayan homy, tidak terlalu ramai, dan suasananya enak untuk belajar maupun untuk sekedar berbincang-bincang dengan teman yaitu cafe kecil yang bernama Heritage Cafe. Heritage Cafe ini memiliki konsep cafe rumahan minimalis yang memiliki beberapa keistimewaan menurut saya, mulai dari menu yang disajikan yang hampir semua berbahan dasar tempe, adanya perpustakaan mini yang memang buku-bukunya tidak jauh-jauh dari tema heritage, dan juga cafe ini sekaligus merangkap jadi galeri batik, walau memang galeri batiknya tidak terlalu besar.
Oke let's start the review !
Let me start from the venue !
Heritage Cafe ini memang memiliki konsep cafe rumahan yang minimalis, terdapat dua buah pilihan ruangan, yaitu ruangan indoor dan ruangan yang berada di teras depan. Jika sekilas melihat tempat ini tidak ada yang mengira jika tempat ini adalah cafe karena papan namanya yang kecil dan agak tertutup dedaunan, dan sekilas terlihat seperti rumah-rumah pada umumnya. Bangunan Heritage Cafe sendiri menurut saya perpaduan antara arsitektur Jawa dengan sedikit sentuhan gaya Belanda. Bagi saya sih berada di Heritage Cafe serasa berkunjung ke rumah eyang saya karena atmosfer yang diciptakan oleh tempat ini.
Biasanya saya dengan teman saya memilih ruangan indoor karena di ruangan ini disediakan beberapa buku dan majalah-majalah yang temanya tidak jauh-jauh dari cerita sejarah dan juga bangunan-bangunan kuno, pokoknya hal-hal yang berbau heritage, selain itu di ruangan ini kita dapat melihat beberapa koleksi kain batik yang dipamerkan. Selain itu adanya meja, kursi, dan jendela yang terbuka lebar menambah suasana ruangan ini semakin nyaman.
How about the food?
Nah, kalau soal makanan memang cafe ini tidak terlalu banyak varian menunya. Keunikan cafe ini adalah menu-menu yang disajikan hampir semuanya berbahan dasar tempe. Untuk icip-icip kali ini, saya dan teman saya memesan beberapa menu antara lain corn cream soup tempe with garlic bread, Heritage's boiled egg, spaghetti bola tempe, nugget tempe keju, dan tempe tepung.
Saya akan mereview makanan yang saya pesan saja ya di Heritage Cafe ini :P
Untuk rasa dari corn cream soup tempe with garlic bread-nya cukup gurih, rasa jagungnya cukup terasa, supnya tidak terlalu pekat dan tidak terlalu cair, teksturnya pas, dalam penyajiannya cream soup ini diberi taburan cacahan tempe goreng yang semakin menambah rasa gurih dari sup krim jagung ini ditambah daun seledri sebagai pemanis tampilan. Nah untuk garlic bread-nya ini yang menurut saya terlalu kering dalam proses pemanggangannya, walau rasa gurihnya cukup pas tapi jadi sedikit keras rotinya. Ya untuk cream soupnya saya beri nilai (7/10), rasanya cukup enak dan lumayan bikin perut kenyang porsinya bagi saya. Satu porsi cream soup ini dibandrol dengan harga Rp 9.000,00 saja.
Menu yang saya pesan berikutnya adalah tempe tepung yang mirip dengan mendoan menurut saya. Bumbu tempenya lumayan pas, tidak terlalu asin, tepungnya juga digoreng matang dengan tempenya jadi rasanya bisa menyatu. Satu porsi tempe tepung ini berisi enam buah tempe, hanya saja irisannya kurang besar, cocok untuk kudapan. Nah untuk menu yang satu ini dibandrol dengan harga Rp 4.000,00 per-porsinya.
Dari menu-menu yang disediakan di Heritage Cafe ini tergolong menu-menu yang minimalis, tapi rasanya tidak kalah dengan cafe-cafe lainnya, dari segi harga juga cukup nyaman di kantong. Rata-rata harga makanan di cafe ini berkisar dari harga Rp 7.000,00 sampai dengan Rp 12.000,00 saja. Menu yang disajikan memang porsinya tidak terlalu besar namun pas bagi saya.
How about the baverages?
Untuk pilihan minuman yang disediakan di Heritage Cafe mulai dari tea, coffee, chocolate, juice, hingga minuman tradisional seperti wedang uwuh, sekoteng, serta wedang jahe. Untuk desert-nya Anda dapat memesan ice cream with costum topping. Untuk kali ini pilihan minuman saya jatuh pada juice kiwi, dan lumayan surprise karena jus yang disajikan sangatlah kental dan rasa manisnya pas tidak berlebihan. Segelas jus kiwi ini dibandrol dengan harga Rp 9.000,00. Rata-rata harga minuman di Heritage Cafe sendiri mulai dari Rp 3.000,00 sampai dengan Rp 10.000,00 dan minuman di sini dijamin bebas alkohol karena memang tidak menyediakan minuman-minuman beralkohol seperti di beberapa cafe.
Overall menu makanan dan minuman yang disajikan di cafe ini lumayan lah taste-nya, tapi inget yang namanya cafe tidak menyediakan menu makanan dengan porsi besar dan mengenyangkan ya, jadi jangan kaget dengan porsinya yang boleh dibilang pas-pasan, namun bagi saya ini sudah cukup mengenyangkan.
Heritage Cafe memang memiliki konsep yang sangat pas sesuai dengan tema yang ingin disajikan yaitu tema heritage yang dapat dilihat dari segi bangunan, furniture dan juga hiasan-hiasan yang ada di cafe ini. Selain dari segi eksterior dan interior bangunan, cafe ini juga dilengkapi dengan perpustakaan mini yang menyediakan buku-buku yang bertemakan heritage yang bisa Anda pinjam untuk menemani suasana santai Anda ketika berada di cafe ini. Suasananya yang cukup tenang menjadikan cafe ini cukup nyaman untuk dijadikan tempat mengobrol, mengerjakan tugas maupun untuk belajar. Cafe ini juga dilengkapi dengan fasilitas wifi yang koneksinya cukup kencang untuk menemani Anda ber-browsing ria. Mengunjungi cafe ini bagi saya bagaikan mengunjungi rumah eyang saya sendiri karena suasananya yang sangat homy.
Heritage Cafe berlokasi di Jalan Surokasan no. 24 Yogyakarta, tak jauh dari daerah Taman Siswa. Ancer-ancernya cuukup mudah kok, dari Jalan Sultan Agung (daerah Pakualaman) lurus saja ke timur sampai menemui pom bensin, lalu belok ke arah kanan memasuki Jalan Taman Siswa sampai menemukan Lembaga Permasyarakatan Wirogunan lurus sedikit ada gang ke kanan, belok saja lurus, Heritage Cafe ini berada di sebelah kiri jalan. Untuk jam bukanya sendiri, Heritage Cafe mulai buka dari sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sampai dengan sekitar pukul 23.00 WIB pada hari biasa. Bagi Anda yang penasaran dengan suasana cafe yang sangat heritage ini, monggo silahkan mampir ke Heritage Cafe dan rasakan sendiri suasananya :)
"Suka, tapi tergantung ama mood dan isi dompet"
"Hahaha. . . biasa suka nongkrong di mana?"
"Tergantung sih, nongkrongnya sendirian apa rame-rame"
"Owhh.... tau tempat nongkrong yang enak?"
Oke itulah sekilah cuplikan percakapan saya dengan beberapa teman, agak susah sih bagi saya untuk memberi rekomendasi tempat untuk nongkrong sejenak melepaskan kepenatan rutinitas, yah, karena rata-rata setelah saya beri rekomendasi tempat, pernyataan yang keluar dari mereka adalah tidak jauh-jauh dari kata mahal. Ya, maklum sih sebagian besar dari mereka statusnya sebagai anak kost, walau memang anak kost jaman sekarang tidak sesusah anak kost jaman 10 atau 20 tahun yang lalu. Ya, curcol-curcol dikit lah :P
Hmmm...kali ini saya ingin mereview tentang salah satu cafe yang menurut saya lumayan homy, tidak terlalu ramai, dan suasananya enak untuk belajar maupun untuk sekedar berbincang-bincang dengan teman yaitu cafe kecil yang bernama Heritage Cafe. Heritage Cafe ini memiliki konsep cafe rumahan minimalis yang memiliki beberapa keistimewaan menurut saya, mulai dari menu yang disajikan yang hampir semua berbahan dasar tempe, adanya perpustakaan mini yang memang buku-bukunya tidak jauh-jauh dari tema heritage, dan juga cafe ini sekaligus merangkap jadi galeri batik, walau memang galeri batiknya tidak terlalu besar.
Oke let's start the review !
Let me start from the venue !
Heritage Cafe ini memang memiliki konsep cafe rumahan yang minimalis, terdapat dua buah pilihan ruangan, yaitu ruangan indoor dan ruangan yang berada di teras depan. Jika sekilas melihat tempat ini tidak ada yang mengira jika tempat ini adalah cafe karena papan namanya yang kecil dan agak tertutup dedaunan, dan sekilas terlihat seperti rumah-rumah pada umumnya. Bangunan Heritage Cafe sendiri menurut saya perpaduan antara arsitektur Jawa dengan sedikit sentuhan gaya Belanda. Bagi saya sih berada di Heritage Cafe serasa berkunjung ke rumah eyang saya karena atmosfer yang diciptakan oleh tempat ini.
Biasanya saya dengan teman saya memilih ruangan indoor karena di ruangan ini disediakan beberapa buku dan majalah-majalah yang temanya tidak jauh-jauh dari cerita sejarah dan juga bangunan-bangunan kuno, pokoknya hal-hal yang berbau heritage, selain itu di ruangan ini kita dapat melihat beberapa koleksi kain batik yang dipamerkan. Selain itu adanya meja, kursi, dan jendela yang terbuka lebar menambah suasana ruangan ini semakin nyaman.
How about the food?
Nah, kalau soal makanan memang cafe ini tidak terlalu banyak varian menunya. Keunikan cafe ini adalah menu-menu yang disajikan hampir semuanya berbahan dasar tempe. Untuk icip-icip kali ini, saya dan teman saya memesan beberapa menu antara lain corn cream soup tempe with garlic bread, Heritage's boiled egg, spaghetti bola tempe, nugget tempe keju, dan tempe tepung.
Saya akan mereview makanan yang saya pesan saja ya di Heritage Cafe ini :P
corn cream soup tempe with garlic bread |
Menu yang saya pesan berikutnya adalah tempe tepung yang mirip dengan mendoan menurut saya. Bumbu tempenya lumayan pas, tidak terlalu asin, tepungnya juga digoreng matang dengan tempenya jadi rasanya bisa menyatu. Satu porsi tempe tepung ini berisi enam buah tempe, hanya saja irisannya kurang besar, cocok untuk kudapan. Nah untuk menu yang satu ini dibandrol dengan harga Rp 4.000,00 per-porsinya.
Heritage's boiled egg |
spaghetti bola tempe |
nugget tempe keju |
How about the baverages?
Untuk pilihan minuman yang disediakan di Heritage Cafe mulai dari tea, coffee, chocolate, juice, hingga minuman tradisional seperti wedang uwuh, sekoteng, serta wedang jahe. Untuk desert-nya Anda dapat memesan ice cream with costum topping. Untuk kali ini pilihan minuman saya jatuh pada juice kiwi, dan lumayan surprise karena jus yang disajikan sangatlah kental dan rasa manisnya pas tidak berlebihan. Segelas jus kiwi ini dibandrol dengan harga Rp 9.000,00. Rata-rata harga minuman di Heritage Cafe sendiri mulai dari Rp 3.000,00 sampai dengan Rp 10.000,00 dan minuman di sini dijamin bebas alkohol karena memang tidak menyediakan minuman-minuman beralkohol seperti di beberapa cafe.
Overall menu makanan dan minuman yang disajikan di cafe ini lumayan lah taste-nya, tapi inget yang namanya cafe tidak menyediakan menu makanan dengan porsi besar dan mengenyangkan ya, jadi jangan kaget dengan porsinya yang boleh dibilang pas-pasan, namun bagi saya ini sudah cukup mengenyangkan.
Heritage Cafe berlokasi di Jalan Surokasan no. 24 Yogyakarta, tak jauh dari daerah Taman Siswa. Ancer-ancernya cuukup mudah kok, dari Jalan Sultan Agung (daerah Pakualaman) lurus saja ke timur sampai menemui pom bensin, lalu belok ke arah kanan memasuki Jalan Taman Siswa sampai menemukan Lembaga Permasyarakatan Wirogunan lurus sedikit ada gang ke kanan, belok saja lurus, Heritage Cafe ini berada di sebelah kiri jalan. Untuk jam bukanya sendiri, Heritage Cafe mulai buka dari sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sampai dengan sekitar pukul 23.00 WIB pada hari biasa. Bagi Anda yang penasaran dengan suasana cafe yang sangat heritage ini, monggo silahkan mampir ke Heritage Cafe dan rasakan sendiri suasananya :)
jarang pulang ke jogja jadi gak tahu, kapan-kapan aku coba mas
ReplyDeletemonggo silahkan dicoba mas
Deletedi sini koleksi bukunya juga lumayan bagus2 untuk teman membaca :D