Wednesday, June 27, 2018

Pecel Tumpang Mbok Jami Sragen

Nama Kabuptaen Sragen mungkin masih terdengar asing bagi telinga banyak orang. Selain Museum Manusia Purba Sangiran, kota kabupaten yang terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memiliki satu kuliner unik yang selalu bikin kangen para perantau ketika mereka pulang ke kampung halaman.


Kuliner pecel mungkin sudah menjadi pilihan menu sarapan sehari-hari bagi masyarakat Jawa pada umumnya. Tak sulit untuk menemukan menu ini pada saat pagi-pagi. Campuran sayuran rebus yang segar dipadu dengan sambal kacang yang pedas gurih memang cocok untuk membangkitkan selera di pagi hari.

Ngomong-omong soal kuliner lokal, ada satu kuliner yang cukup terkenal di kampung halaman saya, tepatnya di Kabupaten Sragen. Namanya tumpang pecel. Sebenarnya tak sulit untuk menemukan menu pecel tumpang ini. Toh hampir setiap warung yang jualan sarapan selalu menyediakan menu ini.

Bahan-bahan yang diperlukan mudah, cara membuatnya ringkas, dan banyak orang yang menyukainya.

Sepanjang pengetahuan saya, ada beberapa warung pecel tumpang yang cukup terkenal di Sragen, salah satunya adalah warung pecel tumpang Mbok Jami yang biasa membuka lapak dagangannya di dalam area Pasar Bunder pada saat pagi hari.

Apa itu Sambel Tumpang?
Hmmm, saya agak bingung sih jelasinnya. Sambal tumpang memiliki warna kecokelatan dengan tekstur yang agak kental dengan cita rasa pedas gurih.


Oke, saya jelaskan sedikit ya tentang bumbu-bumbu yang diperlukan dan cara membuatnya. Sambal tumpang sendiri memiliki bumbu dasar tempe busuk, tempe segar, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, kencur, sereh, ebi, lengkuas, daun jeruk, daun salam, garam, gula jawa yang kemudian direbus selama kurang lebih 15 menit dengan air.

Setelah direbus, bahan-bahan tersebut ditiriskan kemudian dihaluskan (kecuali daun jeruk dan daun salam, lengkuas, sereh). Kemudian bumbu yang telah dihaluskan direbus lagi dengan air rebusan tadi. Biasanya untuk pelengkap ditambahi krecek, petai, tahu. Dan terakhir, ditambah santan, garam, gula kemudian direbus hingga agak mengental.

Sambel tumpang ini memiliki aroma yang khas serta cita rasa pedas gurih yang nikmat.

Pecel Tumpang Mbok Jami.
Nah, warung pecel tumpang Mbok Jami ini tergolong warung yang legend di Kota Sragen. Berdiri sejak tahun 1970-an dan kini dikelola oleh anak turunnya.


Warung pecel tumpang Mbok Jami ini buka mulai pagi hari di dalam kompleks Pasar Bunder Sragen. Beliau biasa mulai menggelar dagangan pada pukul 05.30 pagi dan hampir selalu antri diserbu para pembeli yang ingin menikmati sajian sego pecel tumpang untuk sarapan.

Datang kesiangan sedikit saja, dijamin sudah kehabisan karena saking banyaknya pembeli yang datang.

Menurut saya, cita rasa sambel tumpang di warung Mbok Jami ini agak berbeda dengan sambel tumpang di warung lain. Tekstur sambel tumpang di sini terlihat lebih padat dan lebih gelap karena ditambah dengan bumbu kacang sehingga memiliki aroma yang khas.


Dalam penyajiannya, pecel tumpang di warung Mbok Jami ini terdiri dari nasi, sayuran rebus seperti daun bayam, daun pepaya, tauge dan kacang panjang yang kemudian disiram dengan sambel tumpang. Untuk lauknya sendiri bisa pilih telur pindang atau tahu/tempe bacem.

Sajian tersebut kemudian dibungkus dengan daun jati yang dialasi daun pisang. Kesan tradisional dan aromanya yang khas membuat pecel tumpang Mbok Jami ini semakin terasa nikmat dan menggugah selera.

Porsinya boleh dibilang cukup banyak. Kalau masih kurang, bisa request untuk menambah porsi nasinya kok ! 

Rasanya? Perpaduan antara gurih dan pedasnya sungguh pas. Secara umum rasa pedasnya tidak dominan sehingga kita masih bisa merasakan komposisi bumbu-bumbunya. Sebagai pelengkap, kita juga menyantap sajian ini ditemani dengan kerupuk karak (kerupuk legendar), dijamin nikmatnya makin haqieqie deh !


Seporsi nasi pecel tumpang lengkap dengan telur pindang dan tahu bacem biasa dibandrol dengan harga Rp 8.000 saja. Cukup terjangkau sih ! Porsi kenyang, rasa nendang !

Oh iya, selain dinikmati dengan nasi putih, sajian sambel tumpang sendiri juga cocok dinikmati bersama bubur lho !

Bagi para perantau dari Kota Sragen pasti bakal kangen dengan sajian sambel tumpang ini kan? Hayoooo ngaku ! 

4 comments:

  1. tidak seperti pecel "pada umumnya".. telur bacem.. kemudian di padukan dengan nasi..

    apabila tanpa nasi, maka cocok untuk program diet.. :)

    salam kenal

    ReplyDelete
  2. Yeayy kembali nulis kulineran yang bikin mak krucuk-krucuk perut :')
    Itu semacam sudah ditulis resep bumbu dan cara masaknya. hehehe. Tapi sebelumnya harus nyicip dulu kali ya, biar ada gambaran rasa.

    Mas, 8.000 itu udah sama telur belum?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sini mbak kapan2 mblusuk ndek Sragen :P

      iya, 8 ribu udh sama telor (itungannya udah lumayan tinggi buat ukuran di Sragen), kalau mau sego tumpang di warung harian deket rumahku ki seporsi cuma 2.500 - 3.000 aja mbak buat seporsi nasi+tumpang+sayur urap hehe

      Delete
  3. Duhhhhhhh bikin ngiler. Selalu kangen dengan namanya pecel, apalagi pecel tumpang

    ReplyDelete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com