Tuesday, August 28, 2018

Kuliner Seru di Pasar Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah

Wajib rasanya untuk singgah ke Pasar Tawangmangu jika sedang berwisata di kawasan lereng Gunung Lawu. Selain berbelanja sayur-sayuran dan buah-buahan segar, ada berbagai kuliner seru yang bisa dicoba satu per satu!

Ada berbagai pengalaman seru yang bisa didapatkan saat mengunjungi pasar tradisional. Masing-masing pasar memiliki keunikan tersendiri, baik komoditi yang diperdagangkan, kultur dan kebiasaan orang-orang, bahkan tak lupa berbagai jenis kuliner tradisional yang dijajakan.


Pasar Tawangmangu merupakan salah satu pusat perekonomian masyarakat terbesar di kawasan Lereng Gunung Lawu. Selain menjual aneka macam barang kebutuhan harian, pasar ini selalu menjadi tempat singgah para wisatawan sebelum atau sesudah melakukan perjalanan menyusuri Gunung Lawu, terutama bagi mereka yang masuk dari wilayah Kota Solo.

Pasarnya sendiri cukup luas, bersih dan tertata rapi. Beroperasi mulai dari pagi hingga sore hari. Lokasi pasar bersebelahan dengan terminal bus sehingga nampak selalu ramai oleh orang-orang yang berlalu-lalang melakukan perjalanan maupun yang ingin berbelanja di pasar.

Hunting beberapa kuliner lokal menjadi hal yang selalu menarik perhatian saya saat mampir ke Pasar Tawangmangu. Ada beberapa jenis makanan dan juga jajanan yang bisa dinikmati langsung maupun dibawa pulang sebagai buah tangan untuk orang di rumah. Lalu, apa saja kuliner seru yang bisa dicoba di Pasar Tawangmangu versi saya? Yuk baca ulasannya !

1. Sego Gablok
Nah, sego gablok ini menjadi salah satu kuliner favorit saya saat mampir di Pasar Tawangmangu. Apa itu sego gablok? Yaitu campuran beras dan santan yang dikukus di dalam bungkusan daun pisang. Ukuran bungkusnya kecil. Sekilas sih mirip seperti sajian meniran. Oh iya pasti ada yang tidak tahu apa itu meniran kan? Menir adalah beras kecil-kecil (beras yang tidak utuh lagi), biasanya digunakan untuk pakan anak ayam yang baru menetas bagi masyarakat Jawa.

Sego Gablok komplit, ada bongko (kiri), bothok ayam dan bothok mlanding
Hanya saja, sajian nasi nasi gablok ini menggunakan beras utuh, bukan beras kecil-kecil (menir). Cita rasanya sendiri cenderung gurih karena menggunakan campuran santan dan garam serta memiliki aroma yang khas karena dibungkus dengan daun pisang pada saat proses pengukusan.

Untuk menyantap sego gablok ini ada ubo rampe alias pelengkapnya lho. Ada bothok mlanding, bothok ayam, dan bongko, yaitu sajian berbahan dasar kacang tolo yang diberi campuran parutan kelapa dan bumbu-bumbu yang dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus. Oh iya, untuk menambah kenikmatan, menyantap sego gablok ini bisa juga ditemani dengan cimpring atau sermier, semacam kerupuk berbentuk bulat dan lebar berbahan dasar singkong yang rasanya gurih dan lumayan bikin nagih jika dijadikan camilan.

Sermier/cimpring, rasanya gurih bikin nagih
Rasanya? Sego gabloknya sendiri gurih, berpadu dengan lauk dengan cita rasa beragam, ada pedas, namun lebih dominan rasa gurih dan sedikit manis. Rasanya pas sih di lidah, perpaduan antara nasi dan lauknya oke, cocok disantap sebagai pengganjal perut di udara Lawu yang terasa sejuk di kala sore.

Harga sego gablok versi komplit juga murah ! Cuma Rp 5.000,- saja kita sudah bisa membeli sego gablok komplit beserta lauknya. Mau beli terpisah? Bisa kok, masing-masing menu biasanya dijual seribu rupiah per bungkusnya.


Warung sego gablog ini berada di pinggir jalan raya, tepatnya di bagian depan pasar, di bawah jembatan penyeberangan. Tempatnya nampak sederhana, hanya berupa gerobak kecil yang sekilas mirip seperti angkringan. Oh iya, warung nasi gablok ini biasa buka saat sore tiba ya, kira-kira pukul 15.00 WIB sehabis sholat Ashar.

2. Sego / Bubur Tumpang
Nah, untuk mencari penjual nasi atau bubur tumpang ini cukup mudah. Si penjual biasanya mangkal di seberang pasar, dekat dengan pintu masuk terminal. Beliau membawa mobil pick up untuk mengangkut dan membuka lapak dagangannya. Keberadaan lapak dagangan mereka mudah ditemui kok, cari saja mobil pick up yang ramai diserbu para pembeli yang antri.

Nasi Tumpang Pasar Tawangmangu
Nah, sajian tumpang memang cukup lazim ditemukan di beberapa wilayah seperti daerah Sragen, Boyolali, Klaten, dan juga Karanganyar. Jujur sih saya masih bingung asal-muasal sajian ini. Ada yang bilang dari daerah Kediri, ada versi lain yang menyeburkan dari daerah Boyolali.

Oh iya, komposisi sajian sego tumpang di Tawangmangu ini juga masih sama dengan daerah lain seperti di Sragen. Nasi putih dicampur dengan sayur urap (kecambah, kacang panjang, sayur bayam yang direbus lalu ditiriskan) lalu disiram dengan kuah tumpang yang berwarna cokelat dan bertekstur agak encer.

Cita rasa sego tumpang di sini manteb. Pedasnya dan gurihnya pas. Porsinya pun juga besar banget ! Untuk pilihan lauk pendamping, bisa memilih sesuka hati. Saya pilih telor masak kecap dan lentho, gorengan berbahan dasar ketela pohon, parutan kelapa dan kacang tolo yang diberi bumbu, dibentuk kepalan lalu digoreng.

Bubur Tumpang, sampai buburnya ketutupan
Seporsi nasi tumpang di sini juga cukup murah. Seporsinya hanya dibandrol kurang lebih Rp 7.000,- saja. Kalau kalian tidak ingin menyantap nasi, memesan bubur tumpang bisa menjadi pilihan juga di lapak pedagang ini.

3. Molen Mini
Salah satu oleh-oleh favorit pengunjung Pasar Tawangmangu adalah molen mini. Adonan tepung terigu yang diisi dengan potongan pisang lalu digoreng ini memiliki cita rasa yang manis. Ukurannya dibuat kecil dan bisa dimakan sekali lahap. Bisa dijadikan camilan atau teman minum kopi atau teh di saat pagi maupun sore hari.

Ada beberapa penjual molen mini yang berada di Pasar Tawangmangu ini. Salah satu yang ramai diserbu oleh pengunjung adalah penjual yang membuka lapaknya di dekat pintu masuk utama pasar. Kalian bisa memilih mau molen yang sudah digoreng atau yang setengah matang untuk disimpan di dalam lemari es dan digoreng sendiri. Satu kotak molen mini dijual dengan harga sekitar Rp 10.000,- sampai Rp 15.000,- saja. Cukup terjangkau dengan isian yang banyak pula !

4. Aneka Macam Gorengan
Salah satu gorengan yang biasa saya beli adalah lentho. Gorengan berbahan dasar parutan singkong, kacang tholo, kelapa parut dan bumbu rempah-rempah ini memiliki cita rasa yang gurih dengan aroma yang khas, cocok dijadikan sebagai lauk atau camilan.

Gorengan selanjutnya adalah gandos. Gorengan ini berbahan dasar tepung ketan yang dicampur dengan kelapa parut, air, garam, gula kemudian dibentuk kepalan dan digoreng. Teksturnya agak kenyal dengan cita rasa manis gurih. Lumayan dijadikan sebagai pengganjal perut sambil jalan-jalan keliling pasar.

Gandos (yang berwarna ungu)
Penjual gorengan ini biasa saya temukan di pintu masuk pasar sebelah timur. Beliau membuka lapak di luar gedung pasar, dekat dengan pintu masuk. Nah, penjual gorengan ini biasanya mulai membuka dagangannya sekitar sore, sehabis sholat Ashar ya ! Harga gorengannya pun juga murah. Cukup mengeluarkan kocek sekitar Rp 2.000,- saja, kalian sudah bisa membawa pulang tiga buah gorengan.

Masih ada beberapa jenis gorengan lain yang dijajakan oleh pedagang di pasar. Namun, kedua jenis gorengan ini (lentho dan gandos) adalah dua buah gorengan favorit yang biasa saya beli saat mampir ke Pasar Tawangmangu ini.

5. Aneka Macam Jajanan Tradisional Jawa : Jadah, Wajik, Sagon
Jajanan yang sering saya bawa untuk oleh-oleh orang di rumah adalah kletikan khas Jawa seperti jadah, wajik dan sagon. Biasanya sih saya membeli jajanan ini di pedagang yang mangkal dekat puntu masuk utama pasar, dekat tangga naik menuju lantai atas, tepatnya sih di sebelah pedagang molen mini.

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Cukup merogoh kocek kurang lebih Rp 10.000,- saja kita sudah bisa membawa pulang aneka kletikan khas Jawa tersebut.

5. Aneka Macam Keripik
Nah, bagi yang suka ngemil, Pasar Tawangmangu ini menjadi salah satu surganya kulakan berbagai macam keripik dan cemilan. Kalau favorit saya adalah keripik ketela ungu dan walangan atau bisa juga disebut carang mas atau grubi.

Grubi/walangan/carang mas
Walangan adalah jajanan tradisional berbahan dasar ubi yang diparut memanjang kecil-kecil seukuran korek api, kemudian digoreng dan dicampur gula jawa. Bentuknya bulat-bulat kecil bercita rasa manis. Selain jajanan tersebut, ada banyak pilihan keripik yang bisa kalian beli, seperti keripik singkong, keripik bayam, keripik pare, bahkan juga keripik daun pegagan.


Harganya cukup murah kok, kalian bisa beli per kilogram atau beli per-kemasan. Harga yang dipatok penjual biasanya berkisar mulai dari Rp 8.000,- per bungkusnya.

6. Buah-Buahan Segar
Selain jajanan yang saya sebutkan di atas, buah-buahan segar juga menjadi incaran para pengunjung yang menyambangi Pasar Tawangmangu ini. Ada berbagai macam buah-buahan yang ditawarkan di sini dengan tampilan yang menggoda hati. Favorit saya sih pisang ambon dan jeruk keprok Tawangmangu. Kadang juga tertarik dengan buah alpukat, ketela, dan singkong jalak towo.


Pisang ambon dari daerah ini menurut saya memiliki tekstur yang pulen dan aroma yang khas serta tidak gampang busuk dan benyek. Jeruk keproknya juga juara ! Rasanya manis kecut dengan aroma yang segar. Tapi tenang kok, rasa manisnya lebih mendominasi. Untuk harga biasanya kita harus pandai-pandai merayu tawar-menawar harga dengan pedagang ya !

Sebenarnya masih banyak lagi jajanan lain yang menjadi serbuan para pendatang yang mampir ke Pasar Tawangmangu ini. Oh iya, cilok di sini juga menjadi favorit para pembeli terutama anak-anak, apalagi disantap saat masih hangat ! Soalnya kalau sudah dingin aroma amisnya agak terasa.


Nah itulah tadi beberapa makanan dan jajanan yang biasa saya buru ketika mampir ke Pasar Tawangmangu. Barangkali kalian tertarik untuk singgah ke pasar ini ketika menjelajahi Gunung Lawu. Atau ada makanan lain yang menjadi favorit kalian saat berbelanja di Pasar Tawangmangu ini? Share yuk !

6 comments:

  1. Di sana sate kelinci malah nggak dijual ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku malah ga pernah nemu mas, kalau sate kelinci biasanya dijual di tempat-tempat wisata kyk Grojogan Sewu atau warung-warung di sepanjang jalur Cemara Sewu dan Cemoro Kandang

      Delete
  2. Iya bener, Grubi dan keripik ubi ungu juga banyak ditemuin di Air Terjun Jumog. Ah tapi itu kulinernya yang sudah dipaparkan masih banyak yang belum pernah kulihat apalagi kucoba. Kayanya musti nyoba Sego Gablok. Kalau meniran ada sih di pasar-pasar deket rumah sana.

    Aku kalau di Tawangmangu cuma menyantap sate kelinci *DenganNggakTega

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku selalu tumbas sego gablok komplit sih mbak buat dibawa pulang (sayang e botok ayam ndak terlalu awet) plus cimpring/sermier

      sate kelinci enak sih mbak, tapi kalau inget pas hidup dia tuh lucu imut-imut, etapi kalau udah jadi sate rasanya enak :(

      Delete
  3. Kalo ditempat saya yg keripik ubinya tuh dipakein tetesan gula jawa

    ReplyDelete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com