Thursday, October 4, 2018

Sate Ratu - Sate Ayam dari Jogja, Kesukaan Turis Mancanegara dan Indonesia

Perkembangan bisnis kuliner di Jogja memang menarik untuk diikuti. Ada banyak warung makan baru bermunculan, namun tak sedikit pula yang harus "kukut" karena tidak bisa menggaet pembeli yang loyal dan tergerus perkembangan pasar. Di antara banyaknya kuliner baru yang bermunculan, Sate Ratu adalah salah satu tempat makan yang berhasil memikat perhatian dan membuat saya penasaran untuk langsung mencicipinya.


Kemajuan era sosial media di jaman sekarang membuat orang-orang semakin mudah mengakses berbagai macam informasi, termasuk mencari kuliner baru untuk dicicipi. Malam itu saya sedang melihat-lihat laman instagram milik salah seorang kawan. Beliau mengunggah foto sate ayam dengan warna merah merekah dan langsung membuat saya "meneteskan ludah" karena tergiur dengan tulisan caption serta foto makanan yang menarik.

Sate Ratu, nama yang beliau tulis di dalam caption unggahan foto tersebut. Nama yang sederhana dan mudah untuk diingat siapa saja, membuat saya berjanji di dalam hati untuk mencicipinya ketika suatu hari nanti saya sedang mampir ke Kota Jogja.

Sore ini (18/9), setibanya saya di Jogja, saya pun segera meluncur ke Jogja Paradise Foodcourt yang berada di kawasan Jalan Magelang untuk mencicipi langsung sajian Sate Ratu yang tempo hari berhasil membuat saya penasaran karena unggahan foto-foto di laman Instagram.


Mas Budi Seputro dan Mbak Maria, sang owner Sate Ratu pun dengan ramah menyambut setiap tamu yang datang ke kedai milik mereka. Selembar list menu mereka sodorkan kepada pembeli yang datang dan sesekali menjelaskan menu-menu favorit yang disering dipesan.

Ada tiga macam menu andalan di warung ini, yaitu lilit basah, sate merah, dan ceker tugel. Tanpa berpikir panjang, saya pun memesan lilit basah, sate merah, dan segelas es teh manis untuk teman bersantap petang ini.

Suasana Tempat
Berada di dalam kawasan Jogja Paradise Foodcourt, kedai Sate Ratu ini sekilas terlihat sederhana. Deretan meja dan kursi panjang tertata rapi di bagian dalam ruangan semi terbuka. Konsep dapurnya menggunakan konsep semi open kitchen, sehingga pembeli dapat mengintip kegiatan di dalam dapur.

Bagian pembakaran sate terletak di depan ruangan lengkap dengan alat penghisap asap sehingga asap hasil pembakaran sate tidak masuk ke dalam ruangan dan mengganggu kenyamanan. Selain duduk di bagian dalam ruangan, pembeli juga bisa memilih duduk di bagian depan kedai yang langsung menikmati suasana taman.

Kedai Sate Ratu memang terkesan sederhana namun tempatnya bersih dan nyaman untuk bersantap. Kipas angin pun bekerja dengan baik sehingga dapat membantu sirkulasi udara serta mengurangi hawa panas di dalam ruangan.

Oh iya, yang menarik perhatian saya saat pertama kali memasuki tempat ini adalah bagian dinding ruangan terdapat tulisan nama, tanda tangan, dan testimoni pengunjung yang pernah datang mencicipi sate ini.

Tak hanya masyarakat lokal saja, turis manca pun datang dari berbagai negara untuk mencicipi sajian sate di kedai ini lho ! Kalau tidak salah, sudah sekitar turis dari 67 negara yang berbeda datang kemari untuk mencicipi Sate Ratu ini. Tak heran, jika di laman sosial media mereka, Sate Ratu membuat tagline "Sate Ayam Kesukaan Turis Mancanegara dan Indonesia"!

Menu Sate Merah
Menu pertama yang saya pesan adalah sate merah. Tak ada potongan lontong, guyuran bumbu kacang, potongan cabai rawit, potongan bawang merah, maupun kecap manis saat menu ini datang tersaji di atas meja makan.


Enam buah tusuk sate dengan potongan daging ayam berukuran cukup besar tersaji di atas piring lengkap dengan baluran bumbu rahasia berwarna merah merona yang langsung menggoda selera.

Potongan daging ayam dimarinasi dengan racikan bumbu rahasia sang owner kemudian baru dibakar di atas bara api yang menyala. Potongan dagingnya besar, teksturnya empuk, dengan serat daging yang masih terasa saat dikunyah. Campuran bumbunya pun terasa dan merasuk sampai ke dalam dagingnya.

Cita rasa manis cukup terasa saat gigitan pertama, disusul dengan sensasi rasa pedas yang terasa kemudian. Tenang, walaupun tampilan bumbunya merah menggoda, namun cita rasa pedasnya pas, tidak lebay seperti menu makanan serba pedas yang sedang tren seperti sekarang.

Rasa pedas di menu sate merah ini pedas yang nikmat, bukan rasa pedas yang menyiksa mulut apalagi perut. Aroma bumbu rempahnya pun cukup terasa, dengan taburan lada yang terasa agak dominan di indra perasa saya.

Pantas saja jika menu sate merah ini banyak diburu turis-turis dari berbagai negara. Kreasi menu sate ayam yang unik dengan cita rasa pedas manis yang menarik memang membuat siapa saja langsung jatuh hati saat gigitan pertama. Bahkan, saking enak dan populernya, Sate Ratu sudah mendapatkan banyak penghargaan, salah satunya adalah gelar Certificate of Excellence in Restaurant dari Trip Advisor lho!

Menu Lilit Basah
Menu favorit saya selanjutnya adalah menu lilit basah. Menu ini terinspirasi dari sate lilit Bali yang kemudian dikreasikan oleh pemilik warung Sate Ratu ini. Menu lilit basah berbahan dasar daging ayam cincang yang diberi bumbu-bumbu racikan rahasia, kemudian dikukus dan dibentuk balok kira-kira seukuran dua buah jari tangan.

Dalam penyajiannya, daging ayam cincang yang dibentuk balok berjumlah empat potong, disiram dengan kuah cair dengan tekstur sedikit kental dengan cita rasa gurih dan sedikit berminyak, diberi garnish potongan mentimun segar yang dipotong kecil-kecil, lalu diberi taburan bawang goreng di atasnya.


Tekstur dagingnya empuk namun masih terasa juicy berpadu dengan kuah yang terasa gurih dan sedikit pedas. Bumbu rempahnya pun terasa light dan sederhana, tidak "serumit" bumbu pada sate lilit Bali.

Suapan pertama benar-benar membawa saya jatuh hati dengan hidangan ini. Rasa gurih dan pedasnya terasa pas di mulut saya. Dimakan dengan nasi putih hangat pun rasanya tambah nikmat. Pantas saja, turis Korea yang duduk di meja sebelah sampai nambah porsi nasi saat menikmati menu lilit basah ini!

Harga
Untuk urusan harga, menu-menu yang dijual di warung Sate Ratu ini tergolong cukup sepadan sih antara porsi dan cita rasa yang disajikan. Menu sate merah di bandrol dengan harga Rp 23.000,- per-porsinya. Begitupun dengan menu lilit basah, per-porsinya dihargai Rp 23.000,- saja.

Sedangkan untuk menu nasi putih dan minuman, dibandrol mulai dari Rp 4.000,- sampai dengan Rp 10.000,- saja. Harga yang cukup terjangkau menurut saya pribadi.

Warung ini juga menyediakan lilit basah frozen dan juga bumbu sate merah dalam kemasan untuk dibawa pulang.


Warung Sate Ratu ini berhasil membuat inovasi menu yang ciamik dan menghasilkan cita rasa yang  unik dan menarik serta pas di lidah kebanyakan orang, baik turis mancanegara dan juga masyarakat lokal. Ditambah dengan keramahan sang owner di dalam melayani tamu yang datang, maka tak heran jika warung cukup merebut hati para pembeli yang datang.

Ulasan positif yang diberikan para pembeli dan berbagai penghargaan yang didapatkan, salah satunya dari laman Trip Advisor menjadi salah satu bukti kualitas makanan dan pelayanan yang diberikan oleh pihak Sate Ratu ini benar-benar excellent. Sampai sekarang (bulan Oktober 2018), turis dari 68 negara sudah mampir dan mencoba sajian makanan di Sate Ratu ini.

Turis dari berbagai negara saja sudah pernah mampir dan mencoba sajian makanan di Sate Ratu ini lho ! Masak kamu tidak penasaran untuk mencoba sajian Sate Ratu ini sih !

Keterangan :
Sate Ratu Jogja
Jogja Paradise Foodcourt, Jalan Magelang KM 6 Yogyakarta (depan The Sahid Rich Hotel), kedai ini berada di bagian pojok kanan sebelah belakang ya!
buka hari Senin - Sabtu dari pukul 09.00 - 21.00 WIB (hari Minggu tutup)
website : sateratu.id
instagram @sateratu
*kuliner Halal

3 comments:

  1. Blog yang bagus... .... semoga terus berkembang.... Saya ingin berbagi article tentang Montmartre di Paris di https://stenote-berkata.blogspot.com/2018/06/paris-di-montmartre.htmll
    Lihat juga video di youtube at: https://youtu.be/FOC5LhoiCz4

    ReplyDelete
  2. sunggguh menggiurkan satenya, salam kenal dari rental mobil medan https://www.armadacarrental.com/ semoga kedepannya bisa kerja sama

    ReplyDelete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com