Siapa yang tak mengenal Candi Borobudur? Candi Budha terbesar di dunia ini sangat tersohor keberadaannya, baik di Indonesia maupun di mancanegara. Kemegahan bangunan, keindahan relief dan arcanya, serta keluhuran nilai seni dan sejarahnya menjadikan Candi Borobudur ini ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia (World Heritage) oleh UNESCO. Keberadaan Candi Borobudur juga tak lepas dengan kegiatan pariwisata. Bahkan, Candi Borobudur banyak dijadikan sebagai salah satu tempat wajib yang harus dikunjungi ketika berwisata di Indonesia, khususnya bagi wisatawan yang sedang singgah di Kota Jogja dan sekitarnya. Secara administratif, Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Namun banyak orang yang salah kaprah mengira Candi Borobudur berada di wilayah Yogyakarta karena lokasinya yang tergolong dekat dengan Kota Gudeg ini. Saya sudah beberapa kali mengunjungi Borobudur. Sekedar bertamasya, mengambil gambar dengan kamera, dan juga melakukan penelitian sosial di kawasan wisata Candi Borobudur ini ketika duduk di bangku perkuliahan dulu.
Namun, semenjak saya mengikuti acara #KelasHeritage yang diadakan oleh Komunitas Yogyakarta Night At The Museum kemarin (29/5), saya mulai sadar dan mempelajari banyak hal tentang Candi Borobudur sendiri. Bahwasanya candi bukan hanya sekedar tempat monumental yang digunakan untuk tamasya atau berfoto semata, melainkan juga sebagai tempat ibadah pemeluk agama Budha dan yang paling penting sebagai generasi muda adalah kita harus belajar bagaimana menjaga dan melestarikan keberadaan candi ini sebagai sebuah warisan budaya untuk generasi anak cucu kita kelak.