Berawal dari obrolan teman-teman SMA yang kebetulan sedang pulang kampung, kami akhirnya memutuskan untuk mengadakan kegiatan touring jelajah menggunakan sepeda motor. Hampir saja saya tidak jadi ikut karena tidak ada tebengan karena motor saya tinggalkan di Jogja. Pemberitahuan mendadak pun datang dan saya disuruh segera siap-siap untuk join di acara tersebut, kebetulan masih ada satu motor yang menganggur tidak ada yang bonceng. Jadilah saya dan rombongan yang seluruhnya berjumlah enam orang berangkat dari kota Sragen menuju ke Wonogiri. Perjalanan kami mulai sekitar pukul 09.00 pagi dengan judul destination no where to go karena kami masih belum fix mau menuju ke arah mana. Awalnya kami akan melakukan perjalanan menuju daerah Pacitan dengan sasaran pantai Klayar, tapi melihat jarak yang cukup jauh akhirnya kami memutuskan untuk melakukan perjalanan ke pesisir selatan di wilayah Kabupaten Wonogiri. Kami masih ragu untuk mengunjungi pantai Nampu atau pantai Sembukan.
Tidak satu pun dari rombongan kami yang mengetahui jalan menuju pantai tersebut. Modal nekat saja, kepepetnya paling bertanya kepada penduduk sekitar mengenai arah menuju pantai. Sesampainya kota Wonogiri motor kami arahkan menuju Waduk Gajahmungkur yang terkenal itu, kali ini hanya melewati tidak untuk singgah. Motor kemudian kami arahkan menuju kecamatan Pracimantoro, setelah perempatan pasar Parcimantoro kami belok ke kiri dan beristirahat sejenak di pom bensin sekalian mengisi bahan bakar. Kami bertanya kepada satpam yang bertugas di pom bensin tersebut, syukurlah beliau menerengkan jalan menuju pantai Nampu, kira-kira jaraknya tidak begitu jauh dari pom bensin ini. Dari pom bensin, kami melanjutkan perjalanan lurus mengikuti jalan hingga menemukan perempatan besar lalu belok ke kanan. Oke selama perjalanan menuju perempatan ini mulai terasa medan yang rusak dan terkesan offroad. Serasa seperti jalan di daerah transmigrasi dalam hati saya, ini masih di wilayah Jawa tetapi suasananya sudah seperti di luar Jawa.
Belok kanan dari perempatan yang dimaksud, jalan mulai menanjak cukup tajam, hampir saja motor yang saya tumpangi tidak kuat untuk naik, akhirnya gantian saya yang mengendarai motor di depan. Jujur saya tidak terlalu menyukai medan yang seperti ini, karena membutuhkan konsentrasi yang ekstra dan saya menyebutnya “jalannya mesti mikir, mikir memasukkan dan mengurangi presnelling, mikir menggunakan rem depan rem belakang, belum lagi belokan yang cukup menikung”. Bagi yang menyukai tantangan, medan ini cukup untuk menguras adrenalin. Di sisi kiri dan kanan terlihat hutan jati, ladang penduduk, beberapa rumah penduduk di beberapa sudut, dan juga jurang, walau tidak terlalu curam dan menyeramkan –atau mungkin saya saja yang tidak terlalu memperhatikan- Untuk menuju pantai cukup lurus mengikuti jalan yang diaspal halus, jika ada belokan ke kiri hirukan saja.
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, karena jalan yang naik turun dan cukup terjal akhirnya terbayarkan sudah dengan pemandangan pantai yang sangat indah, pasir putih, air laut yang jernih berwarna biru tua dan tebing-tebing karang yang kokoh berdiri. Pantai Nampu terletak di Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Perjalanan dari kota Wonogiri menuju pantai Nampu kami tempuh sekitar dua jam perjalanan.
Menurut saya karakteristik pantai Nampu ini hampir sama seperti pantai-pantai di daerah Wonosari, Gunung Kidul karena pantai ini memang terletak sederet. Untuk memasuki pantai ini terdapat retribusi sebesar Rp 2.000,00 untuk satu sepeda motor dan Rp 1.000,00 per orang. Pantai ini memang tidak terlalu luas tapi memiliki keindahan yang menakjubkan. Beberapa pedagang yang merupakan penduduk sekitar membuka lapak dagangan mereka yang rata-rata menjajakan minuman dan kelapa muda. Untuk menuju pantai sudah disediakan tangga untuk turun ke bawah. Pengunjung pantai ini memang tidak terlalu ramai, serasa privat beach. Hanya satu hal yang cukup disayangkan di sini adalah ulah para pengunjung yang tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan di tepi pantai sehingga sampah-sampah yang berserakan tersebut menimbulkan kesan tidak sedap dipandang mata.
Menurut saya perjalanan yang cukup mendebakan akan terbayarkan dengan pemandangan pantai Nampu yang memanjakan mata. Tidak ada salahnya jika Anda sedang berkunjung ke Wonogiri, tak hanya waduk Gajahmungkur saja yang Anda kunjungi, pantai Nampu juga dapat dijadikan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tips ketika akan mengunjungi Pantai Nampu adalah kondisi fisik harus benar-benar prima, siapkan mental karena beberapa ruas jalan yang dilalui dalam keadaan rusak dan baru ada perbaikan ala kadarnya, jangan lupa menyiapkan bekal makanan karena sepanjang pengamatan saya pantai ini tidak menyediakan makanan yang memadai, tidak ada orang yang jualan seafood seperti pantai pada umumnya karena sepertinya penduduk sekitar tidak berprofesi sebagai nelayan.
No comments:
Post a Comment