Puas menyusuri Monumen Serangan Umum 1 Maret, langkah kaki saya tujukan untuk menyeberangi jalan, melihat kemegahan Gedung Agung Yogyakarta. Bangunan ini terletak di ujung selatan Jalan Ahmad Yani atau yang lebih dikenal dengan Jalan Malioboro. Pada masa penjajahan Hindia Belanda, gedung ini menjadi tempat tinggal para Gubernur Jendral Belanda yang mendiami Kota Yogyakarta.
Pada masa awal berdirinya pemerintahan Republik Indonesia, di mana ketika ibukota negara sementara dipindahkan ke Kota Yogyakarta, gedung agung ini menjadi Istana Kepresidenan sekaligus berfungsi sebagai tempat tinggal presiden dan wakil presiden beserta keluarganya.
Gedung Agung sekarang ini berfungsi sebagai Istana Kepresidenan yaitu sebagai kantor sekaligus kediaman resmi Presiden Republik Indonesia, juga digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu dan juga tempat menginap tamu-tamu negara.
Untuk dapat mengelilingi kompleks Gedung Agung secara keseluruhan, biasanya pengunjung harus membawa surat pengantar dari instansi tempat asal si pengunjung tersebut untuk memperoleh izin dari pihak Gedung Agung. Terkadang pada saat-saat tertentu ada acara gratis untuk mengunjungi Gedung Agung, dengan syarat menggunakan pakaian yang sopan (seperti mengenakan celana kain bagi pengunjung laki-laki), menggunakan kemeja atau batik, serta mengenakan sepatu.
No comments:
Post a Comment