Setelah selesai menyusuri Benteng Vredeburg, saya melanjutkan langkah kaki saya menuju titik nol kilometer. Saya ingin menyambangi Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang kini menjadi salah satu cagar budaya di Yogyakarta. Monumen Serangan Umum 1 Maret ini terletak masih satu kompleks dengan Benteng Vredeburg atau tepatnya berada di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Jika dahulu pengunjung dari Benteng Vredeburg dapat langsung memasuki pelataran monumen, tetapi kemarin ketik saya ke sana, pintu gerbang menuju pelataran monumen ditutup, entahlah saya tidak tahu alasannya.
Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa perjuangan TNI yang berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam dari tangan Belanda. Hal ini memperlihatkan kepada dunia bahwa Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak lumpuh seperti yang dipropagandakan oleh Belanda. Monumen ini akan mengingatkan kita akan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam melawan penjajah Belanda di masa lalu.
Kini fungsi monumen ini selain sebagai cagar budaya, pada saat-saat tertentu tertutama saat Hari Besar Nasional seperti Hari Kemerdekaan atau Hari Pahlawan, monumen ini sering digunakan untuk memperingati hari besar tersebut. Selain itu terkadang monumen ini dijadikan sebagai tempat untuk menggelar konser musik dan juga pagelaran kebudayaan.
Serangan Umum 1 Maret 1949 bersifat dadakan
ReplyDelete