Monday, November 12, 2012

Kawah Candradimuka - Kawah Cantik yang Kian Merana


Kawah ini memiliki nama yang cukup familiar dengan dunia pewayangan. Candradimuka, sebuah kawah tempat merebus Gatotkaca sehingga menjadi seorang ksatria yang kuat gagah perkasa. Dibalik namanya yang gagah, akses untuk sampai ke Kawah Candradimuka memang penuh liku dan perjuangan. Di balik pesona keindahan yang disajikan, Kawah Candradimuka memiliki cerita yang tak kalah menyedihkan di antara deretan obyek wisata alam yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Hal yang cukup fundamental dalam sebuah industri pariwisata justru malah kurang diperhatikan.



Kawah Candradimuka berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini merupakan salah satu obyek wisata alam di Dataran Tinggi Dieng yang sepi dengan kunjungan wisatawan. Kawah aktif ini memiliki pemandangan yang cantik dan unik, berbeda dengan pemandangan di sekitar Kawah Sileri maupun Kawah Sikidang. Kawah yang menyelinap di bawah bukit ini tak pernah berhenti mengeluarkan material vulkanik seperti gas, uap air, air panas, lumpur vulkanik, dan juga belerang diselingi dengan suara gemuruh yang berasal dari aktivitas geotermal. Suara gemuruh semburan gas ini bahkan sudah terdengar dalam radius beberapa meter dari pusat kawah. Kawah Candradimuka memiliki bentuk memanjang seperti sebuah aliran sungai. Untuk dapat menuju bibir kawah, kita terlebih dahulu harus menuruni beberapa buah anak tangga dari area parkir kendaraan. Di sinilah salah satu keunikannya, uap air yang terus-menerus keluar bercampur bau belerang yang tertiup oleh angin sedikit mengganggu pernafasan serta menimbulkan hawa panas menantang kita untuk dapat menuruni anak tangga. Dibutuhkan kejelian dan ketepatan memperhitungkan arah mata angin jika tidak ingin terjebak di dalam kepulan asap vulkanik yang menghadang.



Setelah menuruni anak tangga dengan kepulan asap vulkanik yang menghadang, kita akan melihat sebuah sumur vulkanik raksasa, lengkap dengan pemandangan air mendidih dan meletup-letup, mengeluarkan gas, uap air, asap, lumpur, bahkan terkadang juga bebatuan yang sesekali tersembur keluar karena tekanan gas alam dari dalam perut bumi. Jangan sekali-kali menyentuh aliran air panas yang berasal dari kawah ! Walaupun sudah cukup jauh jaraknya dengan pusat kawah namun panasnya masih cukup menyengat di kulit. Ada satu hal yang cukup unik dari kawah ini. Di sekitar pusat kawah terdapat sebuah mata air tawar yang cukup jernih, airnya pun dingin, tidak panas seperti yang dikeluarkan dari kawah, padahal jarak keduanya cukup berdekatan. Dan lagi-lagi, di dekat kawah saya menemukan tempat bekas pemujaan, terlihat dari bekas dupa dan sesaji yang masih tersisa.


Selain keindahan panorama kawah, pemandangan perbukitan dan juga padang rumput di sekitar Kawah Candradimuka ini juga tak kalah cantik. Sebuah lapangan kecil, rerumputan yang tumbuh subur diselingi beberapa tumbuhan bunga dengan latar belakang pemandangan perbukitan yang berdiri menjulang siap memanjakan mata penikmatnya. Menurut saya, padang rumput ini merupakan salah satu tempat favorit saya. Rasanya adem, betah banget duduk di atas rerumputan sambil menikmati pemandangan di sekitar.


Keindahan pemandangan alam Kawah Candradimuka memang masih meninggalkan kisah merana. Betapa tidak, kawah ini nyaris sepi dari kunjungan wisatawan karena kurangnya akses jalan yang memadai. Ya, fasilitas jalan yang memadai merupakan salah satu aspek paling vital untuk menunjang aksesibilitas menuju obyek wisata. Aspal jalan menuju Kawah Candradimuka hancur total, hanya terdapat landasan jalan berupa konstruksi bebatuan dengan medan jalan yang cukup terjal. Bahkan kendaraan roda empat pun terlihat begitu kepayahan melewati jalan menuju Kawah Candradimuka ini. Akses jalan yang sedemikan sulit memang berhasil mengurungkan niat para wisatawan yang ingin mengunjungi kawah ini. Mereka enggan mengunjungi Kawah Candradimuka karena alasan keamanan dan kenyamanan. Bagi Anda yang suka petualangan dengan medan off road, jalan menuju Kawah Candradimuka ini cukup menantang nyali untuk Anda lewati. Sebelum memalui jalan ini memang lebih baik Anda cek terlebih dahulu kondisi kendaraan dan juga siapkan stamina karena melewati jalanan ini membutuhkan konsentrasi ekstra. Salah-salah berkendara, Anda bisa terperosok ke dalam jurang, atau bahkan kendaraan Anda menjadi rusak gara-gara jalan bebatruan yang  jahanam.

Semoga saja dalam waktu dekat ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat untuk memperbaiki akses jalan menuju Kawah Candradimuka. Akses jalan yang memadai akan kembali meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kawah Candradimuka ini. Harapannya sih, dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan juga akan memberikan trickle down effect kepada masyarakat setempat.

5 comments:

  1. Aku termasuk salah satu yang nggak jadi ke kawah candradimuka karena jiper liat jalannya cuma dari susunan batu kayak gitu.. Pasti badan lumayan remuk kalau lewat jalanan kesana.. Hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. motor sih mas yang remuk
      apalagi pas jalan pulang, kontur jalanan menurun malah lebih nyeremin jadinya :D

      Delete
  2. 3 Juni 2018 saya ke sini pakai Avanza 1300cc. Setelah membayar tiket masuk, cuman diingatkan penjaga kalo jalannya agak rusak. Ternyata rusak berat, dan cuman cukup 1 kendaraan. Jadi ketika bertemu truk atau motor angkutan, jadi undur unduran. Avanza tidak kuat naik dan roda mulai tidak menapak, jadi demi keamanan saya batalkan.

    ReplyDelete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com