Thursday, January 17, 2013

Menemukan Jajanan Tempo Doeloe di Pasar Malam Perayaan Sekaten 2013

Pasar Malam Perayaan Sekaten merupakan salah satu hiburan rakyat tahunan yang kehadirannya selalu dinantikan masyarakat Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan rutin setiap tahun ini selalu menyuguhkan kejutan-kejutan menjelang peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW.


Pasar Malam Perayaan Sekaten merupakan salah satu acara budaya yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Bertempat di alun-alun utara Keraton Yogyakarta acara ini selalu ramai dimeriahkan dengan beberapa atraksi dan juga berbagai macam permainan, serta tak ketinggalan lapak-lapak pedagang serta stan-stan pameran UMKM di wilayah Yogyakarta yang menawarkan aneka macam barang. Pasar Malam Perayaan Sekaten ini merupakan salah satu event yang cukup saya nanti-nantikan kehadirannya setiap tahun. Kenapa? Karena saya akan menjumpai hal-hal yang jarang saya jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal-hal unik yang menarik akan saya jumpai di acara budaya yang satu ini.



Pasar Malam Perayaan Sekaten kali ini dimulai pada 21 Desember 2012 dan berakhir pada tanggal 24 Januari 2013. Tapi saya biasanya datang berkunjung ke pasar malam ini ketika menjelang akhir acara, di mana gamelan milik Kraton Yogyakarta mulai dikeluarkan dan dimainkan di pelataran masjid agung. Ditabuhnya gamelan milik kraton di pelataran masjid agung inilah menandakan bahwa acara Sekaten sudah dimulai, jika gamelan belum dikeluarkan dan ditabuh, masih acara yang berlangsung disebut dengan pasar malam.


Kemarin (15/01) berkesempatan untuk mengunjungi Pasar Malam Perayaan Sekaten bersama beberapa kawan. Kalau pergi bersama dengan teman-teman ini biasanya lebih banyak dihabiskan untuk berkeliling menikmati suasana pasar malam sambil mencoba beberapa permainan atau sekedar mencicipi beberapa kuliner musiman yang hanya ada pas acara yang diadakan setahun sekali ini. Teman saya pun mengajak masuk ke dalam stan UMKM Kabupaten Sleman yang ada di Perayaan Pasar Malam Sekaten ini. Apa yang membuatnya unik? Ada jajanan pasar tempo dulu yang mungkin sekarang sudah jarang kita temukan.



Ya, di stand UMKM Kabupaten Sleman ini terdapat seorang penjual makanan yang menjajakan makanan tempo dulu yang mungkin cukup asing di telinga orang zaman sekarang. Beberapa jenis makanan dengan bahan dasar jagung dan beberapa macam umbi-umbian seperti ketela rambat maupun ketela pohon siap memanjakan lidah dan seolah mengajak kita untuk bernostalgia mencicipi kuliner rakyat dari masa silam. Sebut saja makanan tradisional seperti gathot, tiwul, cenil, sawot, gronthol, slondok, klepon, gethuk, lupis, cluwo, ketan srondeng, hawuk-hawuk, gedhang godhok, dan mendhut disajikan di stan makanan yang satu ini. Ada beberapa jenis makanan yang memang cukup saya kenal, namun beberapa masih lumayan asing juga di telinga saya. Saya memang penyuka kuliner-kuliner yang boleh dikatakan cukup jadul maupun legendaris. Ya, kuliner legendaris adalah kuliner yang tetap eksis walaupun mereka sudah ditempa oleh perkembangan jaman, namun masih dapat bertahan. Tak diragukan lagi jika kuliner legendaris memiliki cita rasa yang menarik dan tetap memiliki penggemar setia dari masa ke masa.


Bicara soal kuliner tradisional seperti jajanan pasar tempo dulu yang semakin sulit saya temui, menemukan makanan semacam ini merupakan sesuatu yang sangat amazing bagi saya. Sulit untuk mengungkapkan dengan kata-kata. Saya selalu merindukan rasa-rasa makanan tradisional seperti ini. Makanan dari olahan bahan-bahan tradisional namun memiliki cita rasa yang beragam. Dengan bermodalkan uang tak lebih dari Rp 10.000,00 kami dapat membeli beberapa jenis makanan dan yang pasti cukup membuat perut kami berempat merasa kenyang. Makanan tradisional yang disajikan memang berbahan dasar umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat.


Puas memanjakan lidah dengan kuliner-kuliner jadul khas tempo dulu, saya dan kawan-kawan pun beranjak sejenak menikmati sajian kesenian tradisional di Panggung Kesenian Sekaten yang berlokasi tidak jauh dari stan UMKM Kabupaten Sleman. Lengkap rasanya menikmati kuliner tradisional khas tempo dulu dipadukan dengan tontonan kesenian tradisional, seolah-olah serasa menikmati suasana tradisional pada masa lampau. Ya, setidaknya jajanan tempo dulu ini dapat mengobati rasa rindu mencicipi kuliner khas yang kini semakin susah untuk ditemukan. 

4 comments:

  1. Tahun ini saya belum ke Sekaten mas bro, baru mau besok Jum'at klo ga hujan. Sebenernya yang bikin males bukan hujannya, tapi parkirnya >.<

    ReplyDelete
    Replies
    1. ke Sekaten habis medal gongso aja mas, pas gamelannya udah ditabuh di sekitar pelataran masjid Agung biasanya lebih meriah :D
      parkiran di Sekaten memang jahanam sih tarifnya -_- tapi bisa diakali parkir di samping Mirota Batik saja :D

      Delete
  2. tahun ini gak bisa motret grebeg sekaten, nasib di perantauan

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah sayang banget mas, agak tumben tahun ini grebeg sekaten jatuhnya ga pas weekend

      Delete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com