Morning is always amazing ! Bangun di pagi hari, menikmati semilir angin yang menyejukkan hati, serta menikmati suara hening yang menyelimuti, dan selalu ada pemandangan indah di pagi hari !
Mentari pun masih samar menampakkan cahayanya dibalut dengan semilir angin yang menghantarkan hawa dingin di sekujur kulit, tak menumbangkan niat untuk menjelajahi salah satu sudut di wilayah selatan Yogyakarta. Tujuan saya kali ini adalah mengunjungi Kebun Buah Mangunan yang terletak di Dusun Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, atau tepatnya di sebelah selatan Imogiri. Lokasi ini memiliki penorama alam yang cukup cantik, serta hawa yang cukup sejuk, karena berada di wilayah dataran tinggi.
Akses menuju Kebun Buah Mangunan cukup mudah, tinggal arahkan kendaraan menuju daerah Terminal Giwangan, kemudian lurus ke selatan melewati Jalan Imogiri Timur hingga memasuki pertigaan Imogiri, kemudian belok ke arah kiri. Setelah menemukan sebuah pertigaan silahkan belok ke kanan, tinggal susuri saja jalan dan ikuti petunjuk arah yang mudah ditemukan di sepanjang jalan. Jalanan dengan kontur kelokan dan tanjakan khas daerah perbukitan dengan pemandangan alam seperti lembah dan hutan-hutan setia menemani selama perjalanan sehingga rasa lelah ketika berkendara pun seolah terobati dengan pemandangan alam yang terhampar di kanan kiri kita.
Sampai di sebuah pertigaan kecil di kawasan Dlingo, belok ke kiri untuk menuju lokasi kebun buah ini. Di pertigaan ini petunjuk arah menuju kebun buah memang kurang terlalu terlihat, saya pun hampir kebablasan jika tidak diberi kode oleh teman saya. Tujuan saya pagi ini mengunjungi Kebun Buah Mangunan bukan untuk berwisata memetik buah langsung dari pohonnya, melainkan menikmati suasana kabut pagi yang menyelimuti bagian permukaan perbukitan. Suasana pagi yang mungkin saja akan sulit saya temukan dalam kehidupan sehari-hari di perkotaan.
Sekitar pukul 06.15 pun saya sampai di lokasi Kebun Buah Mangunan ini. Suasana pun masih terasa cukup sunyi dengan pemandangan hamparan perbukitan yang berwarna hijau terhampar luas di depan mata. Di bagian luar kompleks kebun sudah terlihat beberapa pasang muda-mudi yang mulai mengabadikan momen kabut pagi yang menyelimuti bagian perbukitan dan diterpa oleh sinar mentari yang beranjak terang. Pagi itu pintu gerbang masuk Kebun Buah Mangunan memang belum terbuka. Tapi maaf, saya dan teman saya mencoba membuka pintu gerbang tersebut yang ternyata tidak dikunci. Kami pun masuk ke dalam kompleks Kebun Buah Mangunan untuk melanjutkan perjalanan menuju bagian gardu pandang. Ya, inilah tujuan utama saya, melihat keindahan alam dari gardu pandang di Kebun Buah Mangunan.
Perjalanan dari pintu gerbang menuju gardu pandang melewati jalan yang menanjak, sempit, dan cukup terjal, ditambah kontur jalan yang terbuat dari tatanan bebatuan yang mirip jalan setapak. Pagi itu ada sebuah mobil yang memaksa naik di jalan tanjakan di dekat kolam. Namun sayang, mobil tersebut tidak mampu melewati jalan tanjakan. Jalan ini memang memiliki tingkat kemiringan yang cukup curam, tidak disarankan mobil melewati area ini. Para pengguna mobil biasanya memarkirkan kendaraan di sekitar kolam kemudian lanjut berjalan kaki untuk sampai di lokasi gardu pandang. Beruntungnya, kendaraan roda dua masih sanggup melewati jalan curam dengan kontur jalan yang berbatu ini.
Beberapa bangunan gazebo pun siap menyambut kita untuk menikmati pemandangan di gardu pandang ini. Bangunan ini sengaja dibangun oleh pengelola sebagai tempat peristirahatan maupun tempat berteduh jikalau hujan turun tiba-tiba. Pemandangan dari atas gardu pandang ini memang cantik. Hamparan perbukitan luas nan hijau siap memanjakan mata bagi siapa saja yang mengunjunginya. Keindahan alam tersebut semakin dipercantik dengan kabut tipis yang menyelimuti bagian atas perbukitan tersebut. Sebuah sungai dengan kontur yang berkelok-kelok membelah perbukitan semakin mempercantik pemandangan dari gardu pandang Kebun Buah Mangunan ini. Mistis sekaligus dramatis, begitulah kesan yang saya rasakan di tempat ini.
Sekelompok kawanan monyet liar pun tiba-tiba datang dari balik semak-semak di bawah sana. Awalnya hanya terlihat sekitar empat ekor, namun lama-lama seluruh anggota kawanan monyet tersebut menampakkan diri. Mereka seolah asyik berjemur di atas bebatuan besar di bawah bukit sambil menikmati hangatnya sinar matahari yang bersinar di pagi hari. Mereka pun seolah tidak menghiraukan keberadaan pengunjung yang menikmati indahnya pemandangan alam yang disuguhkan, walaupun ada beberapa pengunjung yang mencoba berteriak memanggil untuk mendapatkan perhatian dari mereka. Pagi itu saya sungguh merasa beruntung, dapat merasakan indahnya ciptaan Sang Pencipta yang sungguh tak bisa diuangkap dengan kata-kata. Hamparan perbukitan berwarna hijau, sungai yang berkelok membelah bukit, kabut putih tipis yang menyelimuti permukaan bukit, hingga kawanan primata liar yang seolah hidup tenang di antara lebatnya perbukitan. Sungguh sebuah pagi yang menakjubkan di gardu pandang Kebun Buah Mangunan ini.
keterangan :
- Tiket masuk Kebun Buah Mangunan adalah Rp 5.000,00 per-orang
- Lokasi Kebun Buah Mangunan ini cocok dijadikan sebagai tempat rekreasi untuk keluarga. Di lokasi ini Anda dapat berwisata agro dengan memetik buah langsung dari pohonnya. Untuk harga buah sudah ditentukan oleh pihak pengelola, tergantung dari jenis buahnya. Anda pun dapat berwisata edukasi, terutama dalam hal proses pembibitan tanaman buah hingga proses pemanenan. Beberapa jenis buah yang menjadi incaran para pengunjung adalah buah durian, jambu air, jeruk, mangga, dan sebagainya.
- Selain melihat koleksi kebun buah, lokasi ini juga sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti play ground dan juga dilengkapi dengan koleksi beberapa satwa seperti rusa untuk menambah daya tarik Kebun Buah Mangunan ini.
- Lokasi gardu pandang Kebun Buah Mangunan juga biasa dijadikan tempat syuting beberapa film televisi (FTV) dan acara televisi lainnya karena pemandangannya yang cukup menawan. Konon kontur pemandangan bukit dengan aliran sungai yang berkelok ini mirip seperti pemandangan di Hutan Amazon, Brazil. Tak ketinggalan para fotografer pun tidak mau ketinggalan untuk mengabadikan keindahan alam dari gardu pandang ini dengan bidikan kamera mereka.
dari rumah berangkat jam berapa mas?pulangnya suruh bayar g mas?
ReplyDeletedari rumah berangkat sekitar jam 4.45 pagi mas
Deletepas pulang tidak ditarik retribusi sama penjaganya
Dulu saya kemari tahun 2006 dan 2007, jaman kuliah, menemani adik-adik angkatan melaksanakan Malam Keakraban. Belum ada itu pagar pembatas, jadi kalau motret sudutnya lebih leluasa, langsung berbatasan dengan jurang :p
ReplyDeleteduh malah jd serem mas kalau ga ada pagar pembatas -_- *agak takut ketinggian*
DeleteDulu waktu kecil (era pertengahan tahun 80 an) ada waduk / dam buat mancing dan banyak belutnya... semenjak jadi kebun buah belum pernah berkunjung :( trims sudah post, jadi inget masa kecil
ReplyDeletesekarang masih ada dam buatan, tapi tidak tau fungsinya untuk apaan, hehe
Deletedisebelah mana ya tempat pembibitannya, terakhir lebaran 2011 kesana tapi blm sempat lihat tempat pembibitannya.
ReplyDeleteiya agree sama mas Eka.. jadi pengen pulang kampung.. hohoho
1 lagi, klw th 80 an, baru mau lahiran saya mas,, hehee..
ReplyDeleteagak tersebar sih tempat pembibitannya, ada dibikin bangunan seperti rumah kaca gitu, tapi kemarin ga sempet mampir karena cuma ngejar view dari gardu pandang :D
DeleteItu berapa lama kelilingnya? Coz takut kalau kelamaan
ReplyDeleteperjalanan dari Jogja kota sekitar 45 - 60 menit
Deletekalau keliling di lokasi saya cuma stay sekitar 30 menit buat menikmati pemandangan alamnya
Keren banget emng kebun buah mangunan, baru kemarin kesanaaa ..
ReplyDeleteItu jalan kakinya dri parkiran berapa lama kak ? Hehe
ReplyDeleteGak sampai 10 menit sudah sampai kok
DeleteUntuk akses kesana,bus besar bisa masuk ga yaa..thnk's
ReplyDelete