Before I write this blog I would say that I am proud being Indonesian, Saya bangga menjadi orang Indonesia karena Indonesia memiliki kekayaan seni, budaya, keindahan alam mulai dari gunung hingga bawah laut, serta mahakarya-mahakarya yang luar biasa :D
Penjelajahan candi-candi kali ini akhirnya saya mendapatkan moment yang pas untuk mengunjungi Candi Borobudur, candi Budha yang sangat terkenal baik di dalam maupun di luar negeri. Candi Borobudur pernah menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia, dan kini Candi Borobudur terdaftar sebagai World Heritage atau warisan dunia yang tercatat oleh badan UNESCO.
Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Untuk menuju ke sana menempuh perjalanan sekitar satu jam perjalanan dari Yogyakarta. Untuk menuju Candi Borobudur cukup mudah, kita dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Akses menuju lokasi Candi Borobudur sangat baik, mengingat destinasi wisata ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang bertaraf internasoinal. Penjelajahan kali ini saya menggunakan sepeda motor dengan teman-teman saya mengingat kami harus mengurus beberapa perizinan untuk mencari data untuk tugas salah satu mata kuliah. Tak perlu khawatir kesasar jika menggunakan kendaraan sendiri karena papan petunjuk arah untuk menuju Candi Borobudur cukup jelas.
Letak Candi Borobudur yang diapit oleh deretan pegunungan dan perbukitan menoreh, hawanya cukup sejuk dan sepanjang mata memandang, candi ini dikelilingi oleh perbukitan berwarna hijau. Tapi, memasuki area candi cuaca menjadi cukup panas karena terpaan sinar matahari langsung. Oke disarankan untuk membawa payung atau topi serta memakai sunblock jika Anda tidak tahan dengan panas.
Tiket masuk untuk memasuki Candi Borobudur sekitar Rp 22.500,00. Pengunjung akan ditarik biaya tambahan jika menaiki kereta mini untuk mengantarkan dari pintu loket sampai pintu masuk pelataran candi, yaitu Rp 5.000,00 per-orang. Karena saya dan teman-teman ke sini untuk mencari data, maka setelah wawancara dengan pihak pengelola, kami dipersilahkan untuk masuk ke area candi secara gratis ! Hahaha lumayan lah pengiritan bagi anak kost sekaligus bisa refreshing :P
Candi Borobudur menceritakan kosmologi dalam agama Budha di mana alam semesta dibagi menjadi tiga bagian, yang digambarkan dari kaki candi hingga bagian atas candi. Bagian dasar disebut dengan Kamadhatu yang berarti manusia di dunia masih terikat oleh nafsu duniawi. Tingkatan kedua disebut dengan Rupadhatu yang berarti bahwa manusia sudah terlepas dari hawa nafsu namun masih terikat dengan rupa atau bentuk, yang dilambangkan dengan patung Budha yang masih terbuka. Pada tingkatan yang paling atas dinamakan Arupadhatu yang melambangkan bahwa manusia sudah lepas dari hawa nafsu, rupa, dan bentuk. Tingakatan inilah tingkatan paling tinggi dalam agama Budha, dilambangkan dengan patung Budha yang tertutup di dalam stupa. Ada mitos sih siapa yang bisa memegang patung Budha di dalam stupa maka keinginannya akan terwujud, tapi entah benar apa salah namanya juga mitos yang berkembang.
Candi Borobudur menurut saya memang candi yang sangat istimewa karena relief-relief yang terpahat di dinding-dinding candi dalam keadaan baik dan utuh. Memang berbeda sih dibandingkan dengan candi-candi yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Ketika sampai di bagian paling atas candi kita akan disuguhi pemandangan perbukitan nan hijau di sekeliling kita. Hmmm, benar-benar memanjakan mata !
Selain bangunan Candi Borobudur sendiri, di kompleks Taman Candi Borobudur juga terdapat museum Borobudur. Saya tidak memasuki museum karena memang dikejar waktu untuk segera kembali ke Jogja. Ketika keluar kompleks candi kita akan disambut oleh pedagang asongan yang menawarkan barang dagangannya. Jujur saya agak risih sih dengan cara mereka, ya saya cuma bisa menolak dengan halus tawaran mereka, namanya juga perjuangan untuk mencari sesuap nasi. Semoga ada perhatian dari pihak terkait untuk memperbaiki nasib mereka dan menjadikan Candi Borobudur lebih nyaman lagi untuk dikunjungi.
Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Untuk menuju ke sana menempuh perjalanan sekitar satu jam perjalanan dari Yogyakarta. Untuk menuju Candi Borobudur cukup mudah, kita dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Akses menuju lokasi Candi Borobudur sangat baik, mengingat destinasi wisata ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang bertaraf internasoinal. Penjelajahan kali ini saya menggunakan sepeda motor dengan teman-teman saya mengingat kami harus mengurus beberapa perizinan untuk mencari data untuk tugas salah satu mata kuliah. Tak perlu khawatir kesasar jika menggunakan kendaraan sendiri karena papan petunjuk arah untuk menuju Candi Borobudur cukup jelas.
Letak Candi Borobudur yang diapit oleh deretan pegunungan dan perbukitan menoreh, hawanya cukup sejuk dan sepanjang mata memandang, candi ini dikelilingi oleh perbukitan berwarna hijau. Tapi, memasuki area candi cuaca menjadi cukup panas karena terpaan sinar matahari langsung. Oke disarankan untuk membawa payung atau topi serta memakai sunblock jika Anda tidak tahan dengan panas.
Tiket masuk untuk memasuki Candi Borobudur sekitar Rp 22.500,00. Pengunjung akan ditarik biaya tambahan jika menaiki kereta mini untuk mengantarkan dari pintu loket sampai pintu masuk pelataran candi, yaitu Rp 5.000,00 per-orang. Karena saya dan teman-teman ke sini untuk mencari data, maka setelah wawancara dengan pihak pengelola, kami dipersilahkan untuk masuk ke area candi secara gratis ! Hahaha lumayan lah pengiritan bagi anak kost sekaligus bisa refreshing :P
Candi Borobudur menceritakan kosmologi dalam agama Budha di mana alam semesta dibagi menjadi tiga bagian, yang digambarkan dari kaki candi hingga bagian atas candi. Bagian dasar disebut dengan Kamadhatu yang berarti manusia di dunia masih terikat oleh nafsu duniawi. Tingkatan kedua disebut dengan Rupadhatu yang berarti bahwa manusia sudah terlepas dari hawa nafsu namun masih terikat dengan rupa atau bentuk, yang dilambangkan dengan patung Budha yang masih terbuka. Pada tingkatan yang paling atas dinamakan Arupadhatu yang melambangkan bahwa manusia sudah lepas dari hawa nafsu, rupa, dan bentuk. Tingakatan inilah tingkatan paling tinggi dalam agama Budha, dilambangkan dengan patung Budha yang tertutup di dalam stupa. Ada mitos sih siapa yang bisa memegang patung Budha di dalam stupa maka keinginannya akan terwujud, tapi entah benar apa salah namanya juga mitos yang berkembang.
Candi Borobudur menurut saya memang candi yang sangat istimewa karena relief-relief yang terpahat di dinding-dinding candi dalam keadaan baik dan utuh. Memang berbeda sih dibandingkan dengan candi-candi yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Ketika sampai di bagian paling atas candi kita akan disuguhi pemandangan perbukitan nan hijau di sekeliling kita. Hmmm, benar-benar memanjakan mata !
Selain bangunan Candi Borobudur sendiri, di kompleks Taman Candi Borobudur juga terdapat museum Borobudur. Saya tidak memasuki museum karena memang dikejar waktu untuk segera kembali ke Jogja. Ketika keluar kompleks candi kita akan disambut oleh pedagang asongan yang menawarkan barang dagangannya. Jujur saya agak risih sih dengan cara mereka, ya saya cuma bisa menolak dengan halus tawaran mereka, namanya juga perjuangan untuk mencari sesuap nasi. Semoga ada perhatian dari pihak terkait untuk memperbaiki nasib mereka dan menjadikan Candi Borobudur lebih nyaman lagi untuk dikunjungi.
No comments:
Post a Comment