Tidak jauh dari lokasi Candi Prambanan, terdapat sebuah candi yang sayang untuk tidak dijelajahi. Candi Sojiwan, candi yang bercorakkan agama Budha ini merupakan salah satu peninggalan pada masa raja-raja Mataram kuno yang sayang untuk dilewatkan. Memang candi ini tidak seterkenal candi-candi lainnya, karena candi ini baru saja selesai dilakukan pemugaran, dan jujur saja saya juga baru mendengar nama Candi Sojiwan dari satpam yang menjaga lokasi Candi Plaosan tempo hari.
Secara administratif Candi Sojiwan ini terletak di Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Rute untuk menuju lokasi candi ini cukup mudah, disarankan menggunakan kendaraan pribadi agar lebih mempermudah akses perjalanan. Bila Anda berangkat dari kota Yogyakarta, ikuti saja Jalan Raya Jogja-Solo arah menuju Candi Prambanan. Dari perempatan lampu merah Candi Prambanan lurus saja sampai menemui perempatan lampu merah lagi, lalu belok ke kanan (arah selatan) menuju Stasiun Brambangan. Ikuti saja jalan tersebut sampai Anda menemui pertigaan tugu, lalu belok ke kiri (arah selatan) menyeberangi rel kereta api. Lurus saja ikuti jalan besar yang ada di kampung Kebondalem Kidul tersebut, Anda akan menemui Candi Sojiwan ini di sebelah kiri jalan (sebelah selatan).
Rute lain yang bisa ditempuh adalah dengan melewati jalan pertama sebelah timur dari tugu perbatasan DIY dan Jawa Tengah yang terletak di sekitar pasar Prambanan. Lurus saja sampai melintasi rel kereta api sekitar 300 meter kemudian belok ke kiri (arah timur), dari kejauhan bangunan candi ini sudah nampak. Sepanjang pengamatan saya sih memang masih minim papan petunjuk arah menuju candi ini, saya sempat ragu juga melewati jalan tersebut, dan hanya bermodal nekat akhirnya bisa sampai ke lokasi.
Ketika saya berkunjung ke candi ini memang belum sepenuhnya pembangunan kompleks candi rampung dilaksanakan. Namun, keberadaan candi induk yang menghadap ke barat menurut saya sudah rampung dikerjakan. Menurut sumber yang saya baca, dahulu candi ini hanya berupa tumpukan batu-batu yang terlihat rapuh dan siap roboh jika kita sentuh, hingga akhirnya ketika gempa yang mengguncang Yogyakarta pada tahun 2006 benar-benar merusak bangunan candi ini.
Candi Sojiwan bercorakkan agama Budha terlihat dari bangunan stupa-stupa yang terdapat di candi ini. Candi Sojiwan terdiri dari satu buah bangunan candi utama yang cukup besar, utama memiliki satu buah pintu masuk dan terdapat satu buah ruangan yang cukup besar. Untuk memasuki candi utama, kita harus menaiki beberapa anak tangga, lalu kita akan disambut semacam pintu gerbang, lalu baru kita masuk ke dalam ruang candi tersebut.
Sebelum memasuki ruangan di candi, tepatnya setelah memasuki pintu gerbang, kita dapat melihat beberapa pahatan relief-relief yang masih dalam kondisi yang cukup baik dan terawat. Beberapa relief berbentuk binatang, dan beberapa lainnya berbentuk manusia.
Sepanjang pengamatan saya candi ini tidak memiliki candi perwara (candi pendamping). Pada saat saya mengunjungi candi tersebut masih banyak pekerja yang membenahi bagian halaman di sekitar bangunan candi utama, dan mengerjakan beberapa bangunan seperti stupa dan sebagainya sebagai pelengkap kompleks candi ini. Menurut saya masih cukup sulit untuk mencari sumber dan literatur yang membahas candi ini, jadi masih sulit untuk mencari informasi mengenai candi ini.
Untuk tiket masuknya sendiri ketika saya berkunjung ke Candi Sojiwan adalah gratis alias tidak dipungut biaya apapun, tapi tak tahu ya untuk jangka ke depan. Menurut saya untuk ke depan, setelah pemugaran dan pembangunan kompleks Candi Sojiwan ini rampung dikerjakan, kompleks candi ini akan tampak sangat mengesankan.
saya malah baru denger dan baru tahu ada nama candi sojiwan..
ReplyDeleteiya mas candinya kurang terkenal, saya baru tahu setelah tanya2 pada satpam di candi Plaosan
ReplyDeletesudah jadi ya mas, kemarin ke sana belum selesai dipugar
ReplyDeletesudah jadi mas, monggo mampir ke sana, candi induknya sudah selesai dipugar dan berdiri kokoh sekarang :D
ReplyDeleteRequest candi candi di jatim dong,, :p
ReplyDeletehahaha boleh-boleh, tapi siapin akomodasi ke sana ya :P
ReplyDelete