Kota Malang menyimpan keindahan arsitektur peninggalan zaman Kolonial Belanda yang hingga kini masih terawat. Mengunjungi Malang, serasa kita diajak untuk bernostalgia menikmati suasana masa lalu melalui bangunan-bangunan tua.
Sekitar pukul 04.30 pagi saya dan teman saya si enyak bergegas meninggalkan rumah untuk memulai petualangan menyusuri beberapa sudut di Kota Malang. Walaupun tergolong masih sangat pagi, namun matahari sudah cukup cerah menyinari kota Malang. Si enyak ini adalah teman SMA saya dulu yang kini tinggal di Malang. Selama di Malang saya nebeng di rumahnya, lumayan lah untuk menghemat ongkos untuk penginapan. Tujuan saya ke Malang kali ini adalah untuk berwisata kuliner dan juga wisata arsitektur. Tujuan pertama pagi ini adalah menyusuri keindahan Gereja Santa Maria yang terletak di ujung Jalan Ijen, dekat dengan Universitas Negeri Malang.
Jalan Ijen merupakan salah satu jalan yang cukup rapi penataannya menurut saya. Pohon-pohon masih dibiarkan tumbuh dengan subur sehingga memberikan kesan rindang di sepanjang jalan. Di sekitaran jalan ini masih banyak kita temui bangunan rumah bergaya kolonial Belanda yang hingga kini masih dipertahankan bentuknya. Suasana di pagi hari masih cukup sepi sehingga cukup memudahkan untuk mengambil gambar tanpa terhalang lalu-lalang kendaraan.
Selain sebagai tempat peribadatan umat Katholik, Gereja Katedral ini konon menjadi salah satu magnet daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Malang. Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Malang jika tidak menyempatkan untuk mengabadikan bangunan tua dengan ciri khas arsitektur Belanda yang terletak di ujung Jalan Ijen ini.
No comments:
Post a Comment