Tuesday, December 11, 2012

Tugu Alun-Alun Bundar - Taman Bunga di Depan Kantor Balai Kota

Kota Malang terkenal dengan tata kotanya yang mempertahankan area hijau di segala penjuru kotanya. Mengunjungi kota ini mata selalu dimanjakan dengan suasana hijuanya pepohonan yang rindang serta hamparan tanaman bunga yang menawan.



Jalan-jalan pagi ini berlanjut menyusuri taman di salah satu sudut di Kota Malang. Bagi saya, salah satu ciri khas dari Kota Malang adalah penataan kotanya yang selaras dengan alam. Pepohonan besar tetap dibiarkan tumbuh subur di antara kuatnya laju pembangunan. Lahan terbuka hijau idealnya dimiliki oleh sebuah kota sebagai tempat yang bersifat public space area. Area terbuka ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti bersisialisasi maupun melakukan kegiatan-kegiatan positif lainnya.


Malang memiliki sebuah taman kota yang sangat cantik menurut saya. Tugu Alun-Alun Bundar, begitulah nama yang terpampang di salah satu sudut taman kota tersebut. Taman ini memiliki beberapa sebutan antara lain adalah Taman Tugu Balai Kota Malang, Taman Tugu Bunder, Alun-Alun Tugu, Alun-Alun Bundar, dan sebagainya. Dinamakan Tugu Alun-Alun Bundar karena secara kasat mata taman ini memang berbentuk lingkaran, di tengahnya terdapat sebuah tugu kebanggaan arek Malang, dan lokasinya berada persis di depan Balai Kota. Taman ini memiliki hamparan tanaman bunga yang sangat cantik dengan berbagai warna, dipadukan dengan pepohonan yang rindang. Di bagian tengah taman terdapat sebuah kolam yang ditumbuhi bunga teratai yang tumbuh dengan subur. Nah, di bagian tengah kolam inilah terdapat sebuah tugu berbentuk seperti lilin yang menjadi icon Kota Malang.


Tugu Alun-Alun Bundar ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Taman tugu ini dahulu dibangun pada zaman pemerintahan kolonial Hindia Belanda di bawah kepemimpinan Jendral Pieter Zoen Coen, berfungsi sebagai Taman Gubernur Jendral Hindia Belanda dengan konsep taman dengan ruang yang terbuka. Pada masa setelah kemerdekaan, dilakukan peresmian tugu peringatan proklamasi kemerdekaan yang ditanda tangani oleh Dulaenowo selaku Wakil Gubernur Jawa Timur, Mr. Soenarko selaku Residen Malang, dan AG Soeroto selaku ketua panitia pembangunan tugu yang dilakukan pada 17 Agustus 1946. Namun, pembangunan tugu tersebut sempat terhenti karena terjadi Agresi Militer Belanda 1. Arek-arek Malang memiliki keyakinan bahwa selama pondasi tugu tersebut masih berdiri, maka perjuangan arek-arek Malang tersebut tidak dapat dipatahkan. Keyakinan ini justru berubah menjadi petaka setelah tentara Belanda mendengarnya. Tugu tersebut kemudian dihancurkan oleh Belanda pada 23 Desember 1948. Setelah perang usai, tugu yang telah hancur dibangun kembali. Tugu tersebut akhirnya selesai dan diresmikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953 dengan nama Tugu Nasional.

Tugu Alun-Alun Bundar ini memiliki fungsi yang cukup beragam. Fungsi taman kota ini antara lain adalah fungsi kesehatan karena banyaknya pepohonan yang tumbuh mengeluarkan oksigen untuk kebutuhan manusia. Fungsi ekologis yaitu dengan banyaknya jenis tanaman yang tumbuh subur serta penyediaan habitat untuk beberapa jenis burung sehingga dapat menjaga kualitas lingkungan kota. Taman kota sebagai tempat berolah raga dan sebagai tempat untuk rekreasi yang memiliki nilai sosial, ekonomi, dan juga edukasi. Fungsi yang terakhir adalah taman kota sebagai tempat yang memiliki nilai seni dan estetika yang menambah keindahan kota.


Taman ini memiliki letak yang sangat strategis di tengah-tengah kota. Selain terletak di depan Balai Kota Malang, taman ini juga dekat dengan pusat-pusat perekonomian seperti mall dan pusat perbelanjaan, pusat-pusat pendidikan, pusat pemerintahan, dekat dengan stasiun Kota Malang serta tak ketinggalan pasar hewan dan pasar bunga. Waktu berkunjung yang paling pas di Tugu Alun-Alun Bundar ini pada pagi dan sore hari ketika banyak masyarakat yang melakukan aktivitas olah raga di taman kota ini seperti jogging dan jalan santai, atau hanya sedekar berkumpul bersama teman-teman untuk berfoto bersama menikmati keindahan dan kesejukan taman kota Malang.

2 comments:

  1. tugu depan balai kota ini kalo malam dihuni mahluk yg berbeda ahahaha ;D

    beberapa waktu yang lalu saya menginap di hotel yang terletak dekat tugu ini. kalo malam, jalan kaki dari tugu sampe alun-alun. bener-bener ga ada kerjaan.

    termasuk mblusukkan di balaikota dan kantor DPRD. kalo malam deket stasiun, ada penjual bakmi yang enak, cocok lah buat wisata kuliner ;D

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh mahkluk apa aja emang mbak o_o
      aku keliaran di sini pagi-pagi buta sih :))

      sip ntr kalau ke Malang lagi bakal aku sambangi penjual bakmie nya
      makasih ya mbak infonya :D

      Delete

Disclaimer

all photos and articles in this blog copyright by Andika Hermawan
if you want to use any photos and articles in this blog please contact me for further information
feel free to ask me :)

another social media account :
twitter @andikaawan
instagram @andikaawan
email : dikahermawandika@yahoo.com