Mungkin ketika membaca judul postingan ini membuat geli. Ya tapi namanya juga manusia juga pada saat-saat tertentu merasakan jenuh, bosan, dan bingung mau ngapain, ke mana atau lainnya. Seperti pada suatu malam ketika saya sedang jenuh dengan suasana kost, jenuh dengan rutinitas sehari-hari, penat dengan laptop dan tugas-tugas kuliah yang mulai bejibun. Untuk menghilangkan kejenuhan akhirnya saya putuskan untuk mengendarai motor saya menuju kawasan Malioboro, salah satu landmark kota Yogyakarta. Setelah saya memarkir motor di salah satu sudut jalan, saya lanjutkan menusuri jalanan Malioboro dengan jalan kaki, karena memang lebih menyenangkan menyusuri Malioboro dengan jalan kaki.
Saya mulai menyusuri jalan di Malioboro dari ujung utara, dekat dengan stasiun Tugu. Ramai juga di lokasi ini karena banyak orang yang berfoto ria di bawah tulisan "Jalan Malioboro". Ketika saya sedang asyik mengambil gambar hampir saja saya "dicium" oleh kuda yang sedang menarik andong. Ya ternyata saya sedang berdiri di jalur andong, sontak orang-orang yang sedang berkumpul tertawa terbahak-bahak, tapi saya sih cuek saja dan mencoba untuk stay calm.
Lanjut menyusuri jalan, terlihat suasana mulai sepi, saya melihat arloji ternyata sudah menunjukkan pukul 21.00, pantas saja jajaran toko-toko sudah mulai tutup dan para pedagang mulai mengemasi barang dagangan mereka. Di sekitaran Sosrowijayan beberapa bule muali berlalu-lalang, yak Sosrowijayan adalah salah satu tempat yang dijadikan penginapan bagi para backpacker karena di daerah sini banyak hotel-hotel dengan harga terjangkau serta lokasinya yang strategis. Saya berhenti di salah satu sudut jalan dan menikmati lampu-lampu yang menghiasi Malioboro Mall.
Setelah mengambil beberapa gambar Malioboro Mall, saya lanjut menyusuri jalan menuju arah selatan. Di sepanjang jalan masih saja ramai pengunjung yang berlalu-lalang menikmati suasana malam di Malioboro. Banyak kumpulan orang-orang yang nongkrong bersama teman-teman mereka, sekedar berfoto narsis, atau menikmati kuliner yang berjajar di kawasan Malioboro.
Walaupun sudah malam ternyata masih banyak juga andong yang berjajar menunggu penumpang. Masih banyak juga tukang becak yang menjajakan jasanya untuk mengantarkan penumpang. Hmmm suasana yang Jogja banget. Akhirnya tidak terasa kaki ini sampai juga di depan Pasar Bringharjo yang terkenal dengan batiknya. Pada malam hari di depan pasar ini banyak pedagang yang menjajakan kuliner. Ada yang menjual klepon, gethuk, lumpia, gudeg, ada juga angkringan dan wedang ronde.
Dari depan Pasar Beringharjo perjalanan saya akhiri karena memang saya tidak berminat ke KM 0 karena terlalu ramai di wilayah ini. Saya kembali menuju parkiran Malioboro Mall untuk mengambil motor yang saya parkirkan. Sepanjang jalan kembali banyak juga orang-orang yang berwisata kuliner. Ada hal yang membuat hati saya jadi bagaimana gitu, bukan karena ngiler lihat makanan yang dijajakan oleh pedagangan, tapi ada sekumpulan musisi jalanan yang menyanyikan lagu "Yogyakarta" nya Kla Project. Ah suatu saat nanti saya akan merindukan sekali suasana seperti ini.
Saya mulai menyusuri jalan di Malioboro dari ujung utara, dekat dengan stasiun Tugu. Ramai juga di lokasi ini karena banyak orang yang berfoto ria di bawah tulisan "Jalan Malioboro". Ketika saya sedang asyik mengambil gambar hampir saja saya "dicium" oleh kuda yang sedang menarik andong. Ya ternyata saya sedang berdiri di jalur andong, sontak orang-orang yang sedang berkumpul tertawa terbahak-bahak, tapi saya sih cuek saja dan mencoba untuk stay calm.
Lanjut menyusuri jalan, terlihat suasana mulai sepi, saya melihat arloji ternyata sudah menunjukkan pukul 21.00, pantas saja jajaran toko-toko sudah mulai tutup dan para pedagang mulai mengemasi barang dagangan mereka. Di sekitaran Sosrowijayan beberapa bule muali berlalu-lalang, yak Sosrowijayan adalah salah satu tempat yang dijadikan penginapan bagi para backpacker karena di daerah sini banyak hotel-hotel dengan harga terjangkau serta lokasinya yang strategis. Saya berhenti di salah satu sudut jalan dan menikmati lampu-lampu yang menghiasi Malioboro Mall.
Setelah mengambil beberapa gambar Malioboro Mall, saya lanjut menyusuri jalan menuju arah selatan. Di sepanjang jalan masih saja ramai pengunjung yang berlalu-lalang menikmati suasana malam di Malioboro. Banyak kumpulan orang-orang yang nongkrong bersama teman-teman mereka, sekedar berfoto narsis, atau menikmati kuliner yang berjajar di kawasan Malioboro.
Walaupun sudah malam ternyata masih banyak juga andong yang berjajar menunggu penumpang. Masih banyak juga tukang becak yang menjajakan jasanya untuk mengantarkan penumpang. Hmmm suasana yang Jogja banget. Akhirnya tidak terasa kaki ini sampai juga di depan Pasar Bringharjo yang terkenal dengan batiknya. Pada malam hari di depan pasar ini banyak pedagang yang menjajakan kuliner. Ada yang menjual klepon, gethuk, lumpia, gudeg, ada juga angkringan dan wedang ronde.
Dari depan Pasar Beringharjo perjalanan saya akhiri karena memang saya tidak berminat ke KM 0 karena terlalu ramai di wilayah ini. Saya kembali menuju parkiran Malioboro Mall untuk mengambil motor yang saya parkirkan. Sepanjang jalan kembali banyak juga orang-orang yang berwisata kuliner. Ada hal yang membuat hati saya jadi bagaimana gitu, bukan karena ngiler lihat makanan yang dijajakan oleh pedagangan, tapi ada sekumpulan musisi jalanan yang menyanyikan lagu "Yogyakarta" nya Kla Project. Ah suatu saat nanti saya akan merindukan sekali suasana seperti ini.
No comments:
Post a Comment