Pada perayaan Sekaten, salah satu hal yang paling saya tunggu-tunggu adalah bisa menjelajah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada malam hari. Memang sih, kita hanya bisa menjelajah kraton hanya di bagian Pelataran Pagelaran atau bagian depan dari bangunan kraton. Dengan membayar tiket sebesar Rp 5.000,00 kita bisa menjelajah bagian depan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada malam hari.
Apa saja yang dapat kita temui di dalam Kraton? Ada beberapa hal yang dapat kita temui ketika menjelajah kraton pada malam hari. Di mulai dari alur masuk yaitu di bagian Bangsal Pagelaran, kita akan menemui beberapa koleksi kereta kencana milik kraton yang dipamerkan di pelataran Bangsal Pagelaran ini. Pada hari-hari biasa, kereta kencana ini dipajang di Museum Kereta Kraton yang terletak di sebelah barat kraton. Beberapa koleksi kereta kencana yang dipamerkan antara lain adalah Kereta Kyai Mondrojuwolo, Kereta Landower, dan master piece-nya adalah kereta Kyai Garuda Yeksa yang nampak gagah di antara sorotan lampu serta tegel lantai yang berwarna kontras.
Lanjut lagi di sebelah pameran koleksi kereta kencana, ada sebuah mobil sedan tua yang pernah menjadi mobil kenegaraan, sepertinya sih mobil tersebut digunakan pada saat pemerintahan RI dipindah ke Yogyakarta karena adanya Agresi Militer Belanda. Di sebelah mobil sedan tersebut terdapat koleksi alat yang digunakan untuk membawakan makanan ala kraton. Nah di bagian timur, atau sebelah kiri bangunan Bangsal Pagelaran terdapat patung-patung yang memakai bermacam-macam pakaian adat yang digunakan di dalam Kraton Yogyakarta.
Lanjut lagi di sebelah pameran koleksi kereta kencana, ada sebuah mobil sedan tua yang pernah menjadi mobil kenegaraan, sepertinya sih mobil tersebut digunakan pada saat pemerintahan RI dipindah ke Yogyakarta karena adanya Agresi Militer Belanda. Di sebelah mobil sedan tersebut terdapat koleksi alat yang digunakan untuk membawakan makanan ala kraton. Nah di bagian timur, atau sebelah kiri bangunan Bangsal Pagelaran terdapat patung-patung yang memakai bermacam-macam pakaian adat yang digunakan di dalam Kraton Yogyakarta.
Lanjut menuju bagian Bangsal Sitihinggil yang berada di belakang Bangsal Pagelaran. Dari bagian Bangsal Pagelaran menuju bagian Bangsal Sitihinggil kita akan menaiki beberapa anak tangga dan kita akan disambut dengan patung abdi dalem yang seolah-olah menjaga tangga menuju gerbang Bangsal Pagelaran ini di sisi kanan dan di sisi kiri. Apa yang bisa kita temukan di sekitaran Bangsal Sitihinggil ini? Di sini kita dapat menuman stand beberapa UKM, khususnya dari stand kerajinan tangan. Beberapa stand yang dipamerkan adalah stand kerajinan dari bahan kuningan, stand pembuatan gamelan, stand pembuatan keris, stand batik, dan juga ada stand yang menjual buku-buku mengenai Kraton Yogyakarta beserta tradisi di dalam kraton seperti tata cara adat pernikahan dan sebagainya. Nah ada satu hal yang unik tahun ini, yaitu kita dapat melihat langsung proses dari pembuatan gamelan di stand tersebut, jarang-jarang sih, bisa melihat proses pembuatan gamelan secara langsung.
Lanjut lagi dari stand-stand kerajinan, kita akan masuk ke ruangan untuk penyimpanan pusaka. Di ruang ini kita dapat melihat beberapa keris koleksi kraton. Lanjut ke ruangan berikutnya kita akan melihat koleksi wayang, topeng serta kostum wayang wong yang dimiliki oleh kraton. Lanjut lagi, kita akan diarahkan untuk berkeliling bangunan Bangsal Sitihinggil yang digunakan sebagai tempat untuk penobatan atau pelantikan Raja-Raja Kasultanan Yogyakarta.
Lanjut lagi, setelah kita melewati banguanan Siti Hinggil, kita akan memasuki beberapa ruangan, yaitu ruangan yang pertama merupakan ruangan yang memamerkan proses restorasi dan ekskavasi candi-candi yang ada di wilayah Yogyakarta, bekerja sama dengan pihak BP 3 Yogyakarta. Selain proses ekskavasi dan resorasi, ruangan ini juga memamerkan beberapa arca serta prasasti yang ditemukan di candi-candi tersebut.
Lajut ke ruangan berikutnya kita akan disuguhi beberapa arsip yang berhubungan dengan kraton maupun dengan Yogyakarta. Nah di ruang arsip ini ada satu hal yang unik dan menarik perhatian saya, yaitu arsip pemilu tahun 1955 yang berubah bentuk seperti sebuah gundukan rumah rayap karena tertimbun di dalam karung dan terkena tetesan air hujan selama puluhan tahun. Jikalau mbak-mbak yang jaga tidak menjelaskan saya kira itu gundukan rumah rayap yang dipajang.
Selesai mengelilingi kompleks Siti Hinggil kita akan kembali lagi menuju Bangsal Pagelaran. Di sisi bagian barat Bangsal Pagelaran ini masih ada satu buah koleksi mobil sedan tua yang pernah digunakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Nah di akhir trip, kita akan disuguhi pagelaran gamelan yang dimainkan oleh abdi dalem kraton di bagian Bangsal Pagelaran ini.
Dijamin seru dapat mengelilingi kompleks kraton pada malam hari, selain itu kita juga dapat pengetahuan serta wawasam tentang kekayaan seni budaya dan juga sejarah yang dimiliki bangsa ini, khususnya mengenai seni budaya Jawa yang terdapat di Kraton Yogyakarta ini.
jadi terkenang masa2 dulu....semangat ngeblognya kawan....
ReplyDeletesini maen ke Jogja Ndy, lama ga ngumpul bareng kita :D
Delete