Tak jauh dari Keraton Yogyakarta, tepatnya di bagian utara alun-alun utara keraton terdapat juga sebuah museum yang sayang untuk dilewatkan. Mungkin bagi sebagian besar orang mengunjungi sebuah museum adalah sebuah hal yang sangat membosankan dan kurang menghibur. Tapi tak ada salahnya kan mengunjungi museum sekalian merasakan atmosfer kejayaan masa lalu. Pencetus berdirinya Museum Sonobudoyo adalah sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok, yang bernama Java Institut. Ketika memasuki ruangan hal yang pertama dilihat adalah seperangkat alat gamelan, jika mau Anda bisa belajar gamelan secara singkat yang dipandu oleh guide yang bertugas di museum ini.
Museum ini memiliki koleksi budaya yang cukup lengkap. Didalamnya memamerkan barang-barang tembikar dari zaman Neolitikum, arca-arca dan benda-benda perunggu dari abad VIII sampai abad X yang merupakan kelengkapan dari candi-candi di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Berbagai jenis batik, wayang dan topeng, gamelan, pusaka-pusaka, atau senjata yang berusia tua yang merupakan peninggalan budaya masyarakat Jawa dan bahkan koleksi budaya Bali terdapat disini.
Di beberapa sudut ruangan juga terdapat layar touchscreen yang bisa digunakan sebagai pemandu, yang menjelaskan tentang beberapa koleksi yang berada di dalam ruangan. Tetapi sayang ada beberapa barang yang tidak jelas bahkan tidak ada keterangan yang jelas menerangkan barang-barang yang dipamerkan.
Di beberapa sudut ruangan juga terdapat layar touchscreen yang bisa digunakan sebagai pemandu, yang menjelaskan tentang beberapa koleksi yang berada di dalam ruangan. Tetapi sayang ada beberapa barang yang tidak jelas bahkan tidak ada keterangan yang jelas menerangkan barang-barang yang dipamerkan.
Di sudut lain terdapat ruang pameran yang berisikan kerajinan perak yang berasal dari wilayah Kotagede Yogyakarta. Sungguh indah menikmati barang-barang kerajinan perak tersebut.
Ada sebuah ruang yang katanya berisi beberapa koleksi perhiasan, yang dinamakan Ruang Emas, hanya sayang ruangan itu sedang dalam proses renovasi, atau mungkin gara-gara ada kasus pencurian koleksi museum yang sempat hangat diberitakan, entahlah.
Ada sebuah ruang yang katanya berisi beberapa koleksi perhiasan, yang dinamakan Ruang Emas, hanya sayang ruangan itu sedang dalam proses renovasi, atau mungkin gara-gara ada kasus pencurian koleksi museum yang sempat hangat diberitakan, entahlah.
Di salah satu area museum tersebut ada sebuah bangunan yang mirip dengan gapura khas Bali beserta dengan pendopo di dalamnya sehingga suasana Bali yang kental akan sangat terasa ketika memasuki ruangan ini, lengkap dengan sebuah balai di dalamnya.
Di bagian luar museum terdapat beberapa arca, entah itu hanya replika atau arca asli. Di antara arca-arca tersebut terdapat juga sebuah bangunan pintu gerbang yang mirip dengan bangunan yang berada di Kotagede Yogyakarta.
Di bagian luar museum terdapat beberapa arca, entah itu hanya replika atau arca asli. Di antara arca-arca tersebut terdapat juga sebuah bangunan pintu gerbang yang mirip dengan bangunan yang berada di Kotagede Yogyakarta.
Untuk mengunjungi museum ini biaya masuk yang dikenakan sebesar 3000 rupiah per orang.
Untuk jadwal bukanya museum adalah
Selasa - Kamis pukul 08.00-14.00 WIB
Jumat pukul 08.00-11.00 WIB
Sabtu-Minggu pukul 08.00-13.00 WIB
Hari Senin dan hari besar atau libur nasional tutup
No comments:
Post a Comment